Jonan Alihkan Rp 190 Miliar Dana Tangki BBM dan LPG ke Jaringan Gas
Dengan anggaran itu, pemerintah memetakan akan membangun delapan tangki penyimpanan BBM di wilayah timur Indonesia dan daerah yang terpencil seperti di Kepulauan Mentawai, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Utara, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat. Kemudian membangun tangki penyimpanan Elpiji di empat lokasi, yakni di Jayapura (Papua), Wayame (Maluku), Bima (Nusa Tenggara Barat), dan Tenau (Nusa Tenggara Timur).
Rencana Pembangunan Tangki BBM Pertamina 2016-2020
Di tempat yang sama, Wakil Ketua Komisi VII DPR Syaikhul Islam Ali mendukung langkah Kementerian ESDM memperbanyak program jaringan gas bagi masyarakat. "Kami komisi VII DPR mendorong alokasi anggaran untuk sebanyak-banyaknya bangun jargas, " kata dia.
Pembangunan jaringan gas ini masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019. Pemerintah menargetkan pada 2019 terdapat penambahan jaringan gas sebesar 500 ribu sambungan rumah tangga.
Dengan target itu, pemerintah menargetkan jaringan gas bisa terbangun sebanyak 100-200 ribu sambungan rumah tangga per tahun. Sejak 2009 hingga 2016 lalu, telah terbangun 185.991 sambungan rumah tangga di 14 provinsi di 26 kabupaten/kota.
Tahun ini pemerintah mengalokasikan Rp 1,4 triliun untuk membangun sekitar 60 ribu sambungan rumah tangga jaringan gas dalam APBN. Terdapat 10 Kabupaten/Kota yang menjadi lokasi tempat pembangun jaringan gas yakni Kota Pekanbaru, Musi Banyuasin, Kabupaten PALI, Kabupaten Muara Enim, Kota Bandar Lampung, DKI Jakarta, Kabupaten Mojokerto, Kota Mojokerto, Kota Samarinda dan Kota Bontang.
(Baca: Terhambat Lahan, Pembangunan Pipa Gas Duri-Dumai Tertunda)
Pembangunannya diharapkan dapat dilakukan sekitar April-Mei 2017. Pembangunan Jargas di 10 lokasi ini dibangun oleh Pertamina dan PGN.