Kontraktor Migas Keluhkan Balik Modal Skema Gross Split Lebih Lama

Anggita Rezki Amelia
10 Maret 2017, 15:06
Rig
Katadata

Senada dengan Sammy, riset Wood Mackenzie berjudul "Indonesia's Gross Split PSC: Improved Efficiency at Risk of Lower Investment?" edisi Maret 2017 juga menyimpulkan jika skema gross split tidak akan menarik investasi baru. Menurut Research Analyst Wood Mackenzie kawasan Asia Tenggara, Johan Utama, dengan skema gross split, kontraktor akan lebih sulit mendapatkan tingkat keekonomian yang diinginkan.

Jika menggunakan skema lama maka waktu yang dibutuhkan untuk balik modal menjadi lebih panjang. “Sehingga sulit mencapai keekonomian proyek (Net Present Value dan Internal Rate of Return) seperti di skema lama,” ujar Johan. (Baca: Riset Terbaru, Skema Gross Split Migas Tak Menarik bagi Investor)

Sebaliknya, menurut hasil riset Wood Mackenzie, penerimaan negara bisa lebih tinggi dan cepat. Dengan skema gross split, total penerimaan negara bisa mencapai US$1,708 juta. Penerimaan negara bisa diperoleh sejak tahun pertama sampai produksi menurun.

Sedangkan skema yang ada saat ini, penerimaan negara hanya US$1.438 juta. Pemerintah menerima keuntungan pasca-royalti dari tahun keenam, dengan penurunan keuntungan yang diakibatkan depresiasi.  dan penurunan stabil setelahnya

Hal ini menggunakan asumsi harga dasar gas US$6 per mcf,  dan tingkat diskon 10  persen. Analisa ekonomi ini juga untuk sebuah lapangan gas yang memiliki cadangan 2 tcf, dengan belanja modal sebesar US$1.69 per mcf dan belanja operasional US$0.47 per mcf.

Hasil lainnya dari riset tersebut juga menyebutkan jika menggunakan skema gross split ada 32 persen dari total lapangan migas yang tidak ekonomis. Sementara skema lama hanya 22 persen. Ini dengan asumsi tingkat pengembalian investasi sebesar 15 persen. (Baca: Bertabur Insentif, Tingkat Investasi Blok Masela Tak Sampai 15 Persen)

Untuk ladang gas di laut dalam, pemerintah tidak cukup dengan hanya memberi tambahan bagi hasil sebesar lima persen. Agar ekonomis, harus ada insentif fiskal juga. Di sisi lain kontraktor juga harus berhasil menekan ongkos.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...