ExxonMobil Minta Alokasi Gas Tiung Biru Seluruhnya untuk Pertamina

Miftah Ardhian
9 Desember 2016, 15:53
Blok Cepu
Katadata

Selain itu, rencana alokasi gas untuk PKC ini batal, akibat harga yang ditawarkan kepada KPC dianggap terlalu mahal, yaitu US$ 8 eskalasi dua persen per juta british thermal units (mmbtu). Makanya, Erwin mendesak pemerintah untuk segera memutuskan realokasi gas yang tadinya untuk PKC kepada Pertamina. (Baca: Agar Laku, Pertamina Turunkan Harga Gas Lapangan Tiung Biru)

Sebagai informasi, Vice President Exxon Mobil Cepu Limited dan Pimpinan Operasi Lapangan Banyu Urip Muhammad Nurdin menjelaskan fasilitas pengolahan gas di Lapangan Jambaran Tiung Biru ini berkapasitas 315 mmscfd. Namun, karena gas dari lapangan tersebut mengandung karbondioksida (CO2) sebesar 35 persen, maka gas yang bisa terjual hanya 172 mmscfd.

Dirinya menghitung, apabila keseluruhan gas tersebut dapat terjual, maka, akan menambah pendapatan negara sebesar US$ 6 miliar. "Yang jadi permasalahan sekarang yaitu jaminan ada yang beli gasnya. Ini perlu long term buyer (pembeli jangka panjang). Ini kan gas susah ditransportasikan," ujar Nurdin.

Nurdin mengaku Exxon beserta PEPC telah mengeluarkan investasi sebesar US$ 2,1 miliar untuk memproduksi gas dari Jambaran Tiung Biru. Nurdin tetap berharap PJBG ini dapat segera diteken agar target operasi Lapangan Jambaran Tiung Biru pada tahun 2020 bisa terealisasi. (Baca: Perjanjian Jual-Beli Gas Tiung Biru Akan Tuntas Bulan Ini)

Halaman:
Reporter: Miftah Ardhian
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami