Jajaki Sumber Non-APBN, Program Indonesia Terang Berlanjut
Yang pasti, tidak menutup kemungkinan adanya skema pendanaan lain, seperti pemanfaatan dana corporate social responsibility (CSR) berbagai perusahaan atau melalui penggalangan dana dari berbagai pihak. Sebab, "Kalau mengandalkan private sector (swasta) untuk sisi keekonomian per desa belum menarik," ujar Rida.
(Baca juga: Enam Sasaran Pembangunan Infrastruktur dalam APBN 2017)
Anggota Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan Ruddy Gobel menjelaskan, PIT ini sangat penting dalam mempercepat pengentasan kemiskinan. Akses listrik di semua desa bisa mendorong ketersediaan pangan dan menciptakan lapangan kerja.
Selain itu, akses listrik mendorong akses sanitasi dan air bersih, serta layanan kesehatan membaik. "Peningkatan rasio elektrifikasi ini untuk mengatasi kemiskinan dan ketimpangan," ujarnya.
Di sisi lain, Rida menjelaskan, ada beberapa faktor yang dapat menunjang keberhasilan program elektrifikasi ini. Pertama, pemilihan teknologi dan distribusi yang tepat. Kedua, penggunaan lembaga lokal seperti koperasi atau komite desa yang kemudian mewakili masyarakat dalam memilih dan mengoperasikan pembangkit.
Ketiga, penyesuaian tingkat pasokan listrik yang ada dengan kemampuan masyarakat setempat dalam memanfaatkannya. Keempat, pelibatan masyarakat untuk menumbuhkan rasa memiliki terhadap infrastruktur kelistrikan sehingga pemeliharaan sistem menjadi efektif.