Diumumkan Hari Ini, PLN Sudah Putuskan Pemenang Proyek Jawa 1

Anggita Rezki Amelia
13 Oktober 2016, 09:36
PLN
Arief Kamaludin|KATADATA
PLN

PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) telah merampungkan proses lelang proyek pembangkit tenaga listrik tenaga gas uap (PLTGU) Jawa 1. Pemenang proyek pembangkit berkapasitas 2x800 Mega Watt (MW) ini sudha diputuskan dan rencananya akan diumumkan pada Kamis ini (13/10).

"Hari ini kami umumkan," kata Direktur Pengadaan PLN Supangkat Iwan Santoso kepada Katadata, Kamis (13/10). Namun, dia masih merahasiakan nama konsorsium yang memenangkan lelang proyek tersebut. (Baca: Perusahaan Keluarga Puan Berpeluang Garap Proyek Listrik Jawa 1)

Pada kesempatan terpisah, Direktur Utama PLN Sofyan Basir juga membenarkan rencana pengumuman pemenang tender Proyek Jawa 1 pada Kamis ini. Penentuan pemenang tender berdasarkan beberapa indikator. Pertama, penawaran harga yang terendah. Kedua, kesiapan teknologi perusahaan pemenang lelang dalam mengelola proyek pembangkit listrik itu.

Selain itu, ketersediaan lahan termasuk dalam indikator penilaian. “Sudah dihitung semua, berapa akhir di ujungnya, berapa per kwh, sudah termasuk gas," kata Sofyan di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta, Rabu malam (12/10).

Menurut dia, sebagian pasokan gas untuk kebutuhan pembangkit listrik Jawa 1 berasal dari kilang Tangguh di Papua. Alokasi dari Tangguh ini sudah mendapat persetujuan Pelaksana tugas Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Luhut Binsar Pandjaitan.

Meski begitu, PLN memberi kesempatan kepada konsorsium pemenang lelang untuk pengadaan pasokan gas ke pembangkit Jawa 1. "Tergantung kalau mereka punya lebih murah kan kenapa tidak, boleh saja," kata Sofyan.

Ia berharap, setelah ada keputusan pemenang maka proyek ini bisa secepatnya dikerjakan. Pembangunan pembangkit diperkirakan memakan waktu tiga tahun, sehingga tahun 2019 ditargetkan bakal rampung dan segera beroperasi.

Proyek Jawa 1 merupakan proyek PLTGU  terbesar yang menggunakan gas dalam megaproyek pembangkit listrik 35 ribu MW.  Nilai proyek atau investasinya mencapai US$ 2 miliar atau sekitar Rp 26 triliun. Pemenang proyek ini memiliki masa konsesi selama 25 tahun. (Baca: Tak Lolos Tender, Medco Soroti Risiko Pendanaan Proyek Jawa 1)

Saat ini, ada tiga konsorsium yang bersaing mendapatkan proyek ini, yakni Pertamina bersama Marubeni Corporation, konsorsium Adaro-Sembcorp dan konsorsium PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) - PT Rukun Raharja Tbk dan Mitsubishi Corporation.  Adapun konsorsium PT Medco Power Generation Indonesia bersama Nebras Power dan Korea Electric Power Corporation (Kepco) tidak lolos pada tahap pertama lelang. 

Berdasarkan informasi yang diperoleh Katadata, konsorsium Pertamina bersama Marubeni mengajukan penawaran harga paling rendah dibandingkan dua konsorsium lainnya. Di bawahnya ada konsorsium Adaro dan kemudian konsorsium PJB yang noatebene anak usaha PLN.

Selisih harga penawaran konsorsium Pertamina dengan Adaro mencapai lebih dari US$ 2,3 miliar atau hampir Rp 30 triliun. “Selisih ini dihitung berdasarkan perbedaan harga jual listrik per kwh (kilowatt hour) antara Pertamina dan Adaro selama 25 tahun,” kata sumber Katadata, pekan lalu. (Baca: Tawaran Rendah, Pertamina Berpeluang Gaet Proyek Listrik Jawa 1)

Salah satu faktor utama Pertamina bisa menekan harga jual listrik adalah penggunaan teknologi pembangkit. General Electric akan menyediakan teknologi pembangkit listrik CCGT, yaitu 9HA.

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...