Pakai Produk Lokal, PLN Canangkan Program Pembangkit Uap Nasional

Miftah Ardhian
28 September 2016, 16:42
PLN listrik
Arief Kamaludin (Katadata)

PLN berencana mengarahkan PLTU berkapasitas menengah ke bawah, untuk menjadi PLTU Nasional dengan TKDN di atas 50 persen. Rencananya PLTU Nasional pertama yang akan dibangun, adalah PLTU Madura dan PLTU Tarahan masing-masing kapasitas 2x100 MW, serta PLTU Boroko berkapasitas 2x50 MW di Sulawesi Utara. 

Sementara itu,  Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kementerian Perindustrian I Gusti Putu Suryawirawan mengatakan TKDN yang mencapai 50 persen ini memang hanya difokuskan kepada pembangkit dengan skala 100 MW ke bawah. Dia memastikan industri pendukung sudah siap untuk memasok semua kebutuhan pembangkit ini.

"Sudah banyak yang bisa dibikin, seperti transformers dan boiler. Apa lagi, steel structure dibikin di sini (dalam negeri)," ujarnya.

Program PLTU Nasional ini akan berjalan beriringan dengan proyek listrik 35 GW. Iwan mengatakan proyek 35 GW juga memiliki dampak yang luas bagi pengembangan perekonomian Nasional. Selain mendorong pertumbuhan industri dan kesejahteraan masyarakat.

Sebagai informasi, Program Ketenagalistrikan 35 GW mencakup pembangunan pembangkit dengan total kapasitas 35 GW, 46 ribu kilometer sirkuit transmisi dan 108 GW gardu induk. Pembangunan jaringan distribusi, transmisi, dan gardu induk sebagian besar telah menggunakan komponen dan kontraktor dalam negeri. Secara keseluruhan target TKDN untuk semua proyek ini sebesar 40 persen.

Meski dengan TKDN yang belum maksimal, dengan adanya Program 35 GW dan PLTU Nasional, akan berdampak langsung bagi perekonomian sejak mulai pembangunanya. Sehingga bisa berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. (Baca: Bank Asing Diduga Suap Pejabat Indonesia untuk Proyek Listrik)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...