Anggaran Subsidi Kurang, PLN Minta Tarif Listrik Naik

Miftah Ardhian
17 Juni 2016, 13:31
PLN
ARIEF KAMALUDIN | KATADATA

Mengenai usulan kenaikan tarif ini, PLN masih menunggu keputusan pemerintah. Dia meminta agar Pemerintah menetapkan kenaikan tarif bagi pelanggan dengan daya 900 voltampere (VA). Alasannya, banyak pelanggan golongan ini yang tidak berhak mendapat subsidi.

Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menyatakan sepakat dengan usulan kenaikan tarif listrik bagi pelanggan 900 VA. Kenaikan tarif harus dilakukan secara bertahap sebelum mencabut subsidi untuk golongan pelanggan tersebut.

memiliki pandangan yang sama dengan Dirut PLN. Tulus menyatakan, seharusnya pemerintah tidak langsung mencabut subsidi secara total bagi pelanggan 900 VA. Namun, untuk menutupi defisit yang terjadi, pemerintah harus menaikan tarif listrik golongan 900 VA tersebut secara bertahap. 

"Misalnya dinaikkan dalam empat tahap dalam satu tahun. Jadi pencabutan atau kenaikan itu tidak membuat economy shock bagi masyarakat,” ujarnya kepada Katadata, Jumat (17/6). (Baca: Pemerintah Tetap Akan Cabut Subsidi Listrik 900 VA Tahun Ini)

Jika pemerintah langsung mencabut subsidi tersebut, dampaknya akan sangat besar bagi masyarakat. Tarif listrik untuk pelanggan ini akan naik hingga 140 persen dari tagihan bulan sebelumnya. Hal ini bisa memukul daya beli masyarakat.

Sebelumnya, Wakil Pimpinan Banggar DPR Said Abdullah mengatakan tidak sepakat dengan usulan pemerintah menaikkan subsidi listrik menjadi Rp 57,18 triliun. Penambahan subsidi ini dilakukan karena pemerintah ingin agar pelanggan listrik yang tidak berhak, tetap mendapatkan subsidi.

“Banggar sungguh tidak sependapat. Karena mau tidak mau, suka tidak suka, yang berhaklah yang bisa menikmati susbidi. Makanya kami tetap (memutuskan anggaran subsidi listrik) Rp 38,38 triliun,” ujarnya saat rapat pembahasan RAPBN-P 2016 di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (16/6). (Baca: Subsidi Listrik 18 Juta Pelanggan akan Dicabut)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...