Kisruh Pertamina Batalkan Impor dari Mozambik, Ahok Lapor ke BUMN

Image title
6 Januari 2021, 20:20
Ahok, LNG, impor gas, pertamina, mozambik
Arief Kamaludin|Katadata
Ilustrasi.



Soal perjanjian impor LNG antara Pertamina dan Anadarko yang berbuntut gugatan, Arief mengaku tak tahu soal itu. Direktur eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan menilai pembatalan perjanjian kemungkinan karena kesalahan perhitungan terhadap kebutuhan LNG dalam negeri.

Proyeksi kebutuhan LNG yang disusun oleh pemerintah dan Pertamina akan kebutuhan LNG ternyata meleset. Ternyata, pertumbuhan ekonomi dan konsumsi akan LNG jauh lebih rendah dari perkiraan.

Bahkan efek pandemi saat ini membuat pasokan LNG di dalam negeri mengalami kelebihan atau oversupply. Banyak kargo LNG di dalam negeri yang akhirnya harus dijual ke pasar spot.

Mamit menilai pembatalan kontrak pembelian berpotensi membawa Pertamina ke meja arbitrase internasional. "Perlu dilihat dari SPA (sales and purchase agreement), apakah ada klausul untuk memutuskan kontrak dengan kesepakatan apa," kata dia.

Dia menyarankan agar Pertamina tetap komitmen untuk menyerap LNG tersebut, dengan menjualnya kembali ke pasar dalam negeri. Dibandingkan jika harus membayar denda yang sedemikian besar jika tidak bisa dinego. "Saya kira ini tidak akan terlalu mempengaruhi iklim investasi kita ke depan. Mengingat ini adalah perjanjian jual beli ya," ujarnya.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Perusahaan Minyak dan Gas (Aspermigas) Moshe Rizal Husin mengatakan tahun ini merupakan tahun yang cukup berat untuk industri hulu migas karena permintaan dunia akan sektor energi terus menurun.

Ia berharap permasalahan yang membelit Pertamina dapat diselesaikan kedua belah pihak tanpa ke arbitrase internasional. Pasalnya, kasus ini bisa mencoreng nama Pertamina sebagai buyer.

"Yang pertama adalah balas suratnya, kedua duduk bersama membahas opsi apa saja yang bisa dijalankan agar meminimalisir kerugian masing-masing pihak," ujar Moshe.

Pandemi Covid-19 menyebabkan melemahnya perekonomian dunia dan berimbas pada berkurangnya permintaan bahan bakar. Permintaan gas alam cair di pasar global anjlok yang berdampak pada terjadinya kelebihan pasokan LNG secara global.

Komoditas ini diperkirakan akan tumbuh seiring dengan meningkatnya permintaan dari Tiongkok dan India. Namun, selama periode 2021 hingga 2024 banyak proyek LNG yang mulai berproduksi secara bersamaan. Sehingga persaingan memperebutkan pasar LNG global makin ketat.

Revisi: Artikel ini mengalami perubahan judul dan paragraf pertama pada Jumat (8/1/2021).

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...