Gairahkan Industri Hulu, SKK Migas Siapkan 1.481 Paket Pengadaan

Image title
19 Januari 2021, 18:56
Pertamina menyatakan melakukan efisiensi sebelum mengambil alih blok Mahakam seperti biaya pengeboran sumur dan catatan waktu pengeboran dipercepat. Suasana di Lapangan Senipah, Peciko dan South Mahakam (SPS) blok Mahakam, Kutai Kartanegara, Rabu (27/12/2
Arief Kamaludin|KATADATA
Ilustrasi proyek migas. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi alias SKK Migas telah menyiapkan 1.481 paket pengadaan untuk proyek hulu migas pada tahun ini.

Belum cukup sampai di situ, pandemi Covid-19 muncul. Banyak perusahaan energi internasional mengerem belanja modalnya. Investasi migas secara global tahun lalu turun 30%. 

Indonesia masih cukup beruntung. Data SKK Migas menunjukkan investasi 2020 hanya turun 20%. Namun, banyak proyek besar yang masih terhambat pengerjaannya.

Masalah lainnya adalah sektor ini harus menghadapi persaingan ketat dari energi baru terbarukan atau EBT. BP, Shell, dan Total sudah menyatakan komitmennya untuk melakukan transisi tersebut dari energi fosil.

Dengan kondisi itu pemerintah perlu memperbaiki regulasi secara radikal. Sekretaris Jenderal Asosiasi Perusahaan Minyak dan Gas (Aspermigas) Moshe Rizal mengatakan masih ada harapan di sektor hulu migas.

Potensi Indonesia masih sangat besar. Pemerintah perlu mengemasnya menjadi menarik di mata investor. “Buat investor nyaman dengan memberikan kepastian hukum dan pengembalian investasinya,” kata Moshe pekan lalu. 

Insentif-insentif menarik perlu pemerintah berikan. Moshe juga mendorong pemerintah agar tidak ikut campur terkait teknis pengembangan dan pengelolaan lapangan migas. 

Investor mengharapkan perizinan dan persetujuan rencana kerja dan budget dapat dipermudah. “Lalu, SKK Migas sifatnya hanya bertugas memantau agar para kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) tidak keluar dari aturan,” ucapnya. 

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Editor: Sorta Tobing
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...