Bangun Terminal, Upaya Pertamina Salurkan Elpiji ke Indonesia Timur

Image title
10 Februari 2021, 15:05
elpiji, LPG, subsidi, elpijij tiga kilogram, pertamina
123rf.com/sergey krotov
Ilustrasi. Pertamina akan selesaikan pembangunan empat terminal elpiji di Indonesia Timur.

Padahal, Indonesia Timur juga menghadapi persoalan timpangnya harga elpiji, khususnya yang bersubsidi. "Selain barangnya lebih sedikit, harganya pun mahal," ucap Bhima. 

Pemerintah seharusnya tidak lagi berfokus pada BBM satu harga di Indonesia Timur. Yang dibutuhkan rumah tangga tidak mampu adalah elpiji tiga kilogram bersubsidi. 

Di saat pandemi, pemerintah perlu gencar menggenjot alokasi elpiji bersubsidi di wilayah tersebut. Ia khawatir biaya hidup, termasuk makan dan minum, akan terus membengkak. 

Dampaknya, kesenjangan berpotensi terus melebar antara timur dengan barat Indonesia. “Ini salah satu yang membuat pengeluaran rumah tangga mereka relatif tinggi karena biaya gasnya tidak sama dengan harga di Pulau Jawa,” ujar Bhima. 

Persoalan elpiji di Pulau Jawa adalah pengawasannya yang longgar.  Siapa saja dapat membeli bahan bakar bersubsidi itu, termasuk orang yang masuk dalam kategori mampu. 

Sedangkan di wilayah timur Indonesia, banyak masyarakat tidak mampu tak mendapat akses elpiji bersubsidi. Kondisi ini menjadi bentuk ketidakadilan dan ketimpangan yang terus terjadi.  “Kalau anggarannya terbatas, berarti harus pintar-pintar memperketat pengawasan di Pulau Jawa sambil mendorong penyaluran di Indonesia Timur,” ucapnya. 

Publikasi Badan Pusat Statistik (BPS) mengenai kesehatan lingkungan mencatat meski 51 persen warga telah beralih ke elpiji tiga kilogram, namun masih terdapat 41,45% rumah tangga di desa yang menggunakan kayu bakar.

Penggunaan kayu bakar di desa tergolong besar apabila dibandingkan di perkotaan pada 2015. Padahal, program konversi dari minyak tanah ke elpiji telah berlangsung sejak 2007. 

Dengan adanya terminal elpiji di kawasan Indonesia timur, distribusi akan lebih mudah dan murah. Ongkosnya, sebelum adanya program BBM satu harga, sangat mahal dan menjadi beban masyarakat. “Jadi, upaya pemerintah menyalurkan elpiji bersubsidi tidak sia-sia. Cuma memang ada yang tidak tepat sasaran,” kata Direktur Riset Center Of Reform on Economics (CORE) Piter Abdullah.

Namun, Pertamina juga harus menggenjot infrastruktur distribusi gas bumi. Dengan stok yang melimpah sekarang, seharusnya gas tersebut dapat dioptimalkan untuk kepentingan rakyat. 

KONSUMSI GAS ELPIJI NAIK
Ilustrasi elpiji bersubsidi tiga kilogram.  (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/hp.)

Terminal Elpiji Butuh Investasi Rp 1,2 Triliun

Berdasarkan catatan Katadata.co.id, untuk mendukung konversi minyak tanah ke elpiji, Pertamina Berencana membangun empat terminal elpiji untuk wilayah Indonesia Timur. Lokasinya berada di Kupang (NTT), Bima (NTB), Ambon (Maluku), dan Jayapura (Papua). Biaya pembangunannya mencapai lebih dari Rp 1,2 triliun.

Direktur Logistik Supply Chain dan Infrastruktur Pertamina ketika itu, Gandhi Sriwidodo, mengatakan infrastruktur hilir akan memperkuat distribusi elpiji di wilayah Timur Indonesia. “Sekaligus mendukung program Pemerintah, agar masyarakat mulai beralih dari minyak tanah ke elpiji,” kata dia pada 1 April 2019.

Terminal elpiji Kupang akan dibangun dengan kapasitas tangki dua kali 500 metrik ton. Terminal di Bima kapasitasnya satu kali seribu metrik ton. Lalu, di Ambon akan dibangun dengan kapasitas tangki dua kali seribu metrik ton. Terakhir, terminal elpiji Jayapura akan dibangun dengan kapasitas tangki dua kali seribu metrik ton.

Pertamina juga akan mengevaluasi kebutuhan terminal dan kapasitas tangki. "Jika memang perlu penambahan, kami akan lakukan sesuai laju konsumsi elpiji masyarakat dan pertumbuhan penduduk di sana” ujarnya.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Editor: Sorta Tobing
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...