Pengusaha Keluhkan Kemampuan PGN Pasok Gas Harga Khusus di Jawa Timur

Image title
26 Maret 2021, 11:21
pgn, harga gas, industri, aklp, pengusaha kaca
Arief Kamaludin|KATADATA
Ilustrasi. Kemampuan PT Perusahaan Gas Negara Tbk alias PGN dalam memasok gas bumi untuk industri di Jawa Timur dianggap kurang.

Sektor industri dapat menghitung kemampuan ke depan sehingga akan memicu investasi untuk penambahan kapasitas terpasang. "Kalau tidak ada kepastian harga, maka investasi pasti tidak akan terjadi. Dunia usaha memerlukan kepastian. Hanya ini kuncinya" ucapnya.

PGN Klaim Akan Alami Kerugian

Sebagai informasi, pemerintah telah memberikan relaksasi harga gas khusus untuk industri tertentu dan sektor kelistrikan sebesar US$ 6 per juta British Thermal Unit (MMBTU). Aturan ini tertuang dalam Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 89 K/10/MEM/2020 dan Keputusan Menteri ESDM Nomor 91K/10/MEM/2020.

Pelaksanaanya yang hampir setahun terakhir ternyata tidak maksimal. Berdasarkan data PGN, realisasi konsumsi pada tahun lalu dari sektor industri hanya 61% dari alokasi 229,4 miliar British Thermal Unit per hari (BBTUD). Untuk kelistrikan, serapannya sekitar 80% dari alokasi 251,6 BBTUD. 

Direktur Utama PGN Suko Hartono menyebut akumulasi kerugian penjualan gasnya dari 2020 hingga 2024 dapat mencapai US$ 801,38 juta atau sekitar Rp 11,5 triliun. 

Kerugian itu terjadi karena serapan gas harga khusus yang rendah. “Ini yang jadi catatan untuk dievaluasi bersama. Meskipun diberi harga relatif baik, pemakaiannya masih 61%," kata dia pada Rabu lalu.

Dorongan untuk mengevaluasi kebijakan itu pun menguat. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM  Tutuka Ariadji menyayangkan pemberian insentif ini belum termanfaatkan secara optimal. 

Kementerian ESDM berencana mengevaluasi kebijakan harga gas yang telah berjalan hampir satu tahun itu bersama Kementerian Perindustrian. "Kalau tidak 100% terserap, (sektor industri) melaporkan masalahnya apa,” ujarnya.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Editor: Sorta Tobing
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...