Pertamina Dapat Rapor Merah Lifting Migas 2021, Ini Penyebabnya
SKK Migas mencatat realisasi produksi minyak siap jual atau lifting pada 2021 mencapai 660 ribu barel per hari (bph) atau 93,7% dari target 705 ribu bph. Dari capaian tersebut, anak usaha hulu Pertamina paling banyak mencatatkan rapor merah alias tak mencapai target.
Corporate Secretary PT Pertamina Hulu Energi, Arya Dwi Paramita mengatakan kondisi pandemi, tingkat penurunan produksi alamiah, serta operasional yang semakin kompleks menjadi tantangan tersendiri terhadap kinerja produksi dan lifting migas secara keseluruhan di setiap lapangan.
"Namun Pertamina Grup terus melakukan mitigasi yang diperlukan dengan melakukan operational excellence agar dapat berkinerja unggul untuk mendukung ketahanan energi nasional dan berkontribusi optimal dalam pencapaian target produksi nasional 1 Juta BOPD dan 12 BSCFD," ujarnya kepada Katadata.co.id, Kamis (20/1).
Sepanjang 2021 lalu, perusahaan mengklaim telah melakukan berbagai upaya strategis dalam meningkatkan produksi dan lifting migas. Sehingga beberapa Wilayah Kerja seperti Blok Mahakam dan Blok Sanga Sanga mencapai kinerja lifting melebihi target yang sudah ditetapkan.
Di Blok Mahakam sendiri misalnya telah dilaksanakan program Optimasi Well Intervention Locomotive-8, yang mampu menjaga level produksi migas sesuai target dengan biaya operasi yang lebih rendah. Antara lain melalui metode leaning, redesign dan kolaborasi, serta kinerja keselamatan yang tinggi.
"Hal ini sesuai dengan semangat proyek Optimus yakni Perubahan Filosofi Kerja, Inovasi dan Standarisasi Teknis, dan Optimisasi Operasional," kata Arya.
Selain itu, persetujuan insentif oleh pemerintah juga turut mendorong investasi yang lebih besar untuk mempertahankan dan meningkatkan produksi migas di Blok Mahakam. Upaya lainnya yakni implementasi Borderless Operation di Wilayah Kerja Mahakam dan Sanga Sanga yang wilayahnya berdekatan.
"Sehingga pengembangan dan integrasi antar WK di seluruh Kalimantan Timur dapat meningkatkan potensi cadangan yang dapat diproduksikan," katanya.
Berdasarkan data SKK Migas, hanya ada dua anak usaha hulu Pertamina yang mencatatkan lifting di atas target, yakni Pertamina Hulu Mahakam (PHM) dengan capaian 24.931 bph atau 113,30% dari target APBN 22.000 bph, dan Pertamina Hulu Sanga Sanga dengan capaian 12.239 bph atau 97,4% dari target 11.900 bph.
Sementara, anak usaha yang tak mencapai target diantaranya Pertamina Hulu Rokan yang hanya mencapai 160.747 bph atau 97,4% dari target 165.000 bph, Pertamina EP dengan capaian 71.421 bph atau 84% dari target 85.000 bph, dan Pertamina Hulu Energi ONWJ Ltd dengan capaian 27.138 bph atau 96,9% dari target 28.000 bph.
Kemudian Pertamina Hulu Energi OSES dengan capaian 24.346 bph atau 90,2% dari target 27.000 bph, dan Pertamina Hulu Kalimantan Timur dengan capaian lifting 9.294 bph atau 88,5% dari target 10.500 bph.