Pertamina Ajukan Tambah Kuota Solar Subsidi, Belum Tambah Pertalite

Muhamad Fajar Riyandanu
4 April 2022, 12:49
solar, pertamina, pertalite
ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas/foc.
Antrean truk saat membeli bahan bakar solar besubsidi di salah satu SPBU di Lebak, Banten, Selasa (29/3/2022).

PT Pertamina telah mengajukan permintaan penambahan kuota solar bersubsidi sebanyak 2 juta kilo liter (KL). Permintaan ini bila dikabulkan, akan menambah kuota solar bersubsidi menjadi 17 KL dari perencanaan awal tahun 2022 sejumlah 15,1 juta KL.

Adapun Pertamina belum berencana untuk menambah kuota penyaluaran Pertalite. Padahal, konsumen Pertalite bertambah 15% sejak harga Pertamax naik dari Rp 9.000 menjadi Rp 12.500 per liter.

Kuota BBM Pertalite yang ditetapkan oleh pemerintah pada tahun ini mencapai 23,05 juta KL. Berdasarkan catatan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), konsumsi BBM jenis Pertalite hingga Februari 2022 telah melampaui kuota yang ditetapkan, dengan realisasi penyaluran hingga Februari 2022 mencapai 4,258 juta KL atau melampaui 18,5% terhadap kuota year to date.

“Untuk Pertalite belum ada pembahasan (penambahan kuota), tapi apabila nanti ada indikasi akan kelebihan konsumsi Pertalite, tentu kami akan konsultasi ke BPH Migas untuk tambahan kuota segera mungkin,” kata Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina Patra Niaga, Alfian Nasution Alfian saat menjadi pembicara dalam program Energy Corner pada Senin (4/4).

Wakil Ketua Komis VII DPR, Eddy Soeparno mengatakan penambahan kuota solar ini dibutuhkan untuk menjaga pasokan. “Komisi VII mendukung agar keberlangsungan Pertamina sebagai entitas yang memegang peran vital dalam menyediakan BBM untuk seluruh negeri ini bisa dilaksanakan,” ujarnya.

Meski belum ada tambahan kuota penyaluran Pertalite, Eddy mengatakan ketersediaan BBM harus selalu diupayakan, terutama saat ini sudah memasuki masa Ramadan dan antisipasi arus mudik. Pertamina sebagai penyalur BBM diharap lebih responsif dalam melihat kenyataan di lapangan.

“Jadi saat ini adalah kata kuncinya ketersediaan. BBM dalam jenis apapun baik itu Solar, Pertalite, dan Pertamax itu harus ada. Minyak goreng sudah enggak ada, solar lagi susah, jangan sampai Pertalite langka. Kalau itu terjadi, akan kacau di masyarakat,” kata Eddy.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...