Jelang Alih Kelola WK CPP, SKK Migas Minta Operator Kebut Pengeboran
Menjelang pengambilalihan penuh pengelolaan wilayah kerja migas Coastal Plains and Pekanbaru (Blok CPP) oleh BUMD Riau, PT Bumi Siak Pusako (BSP) dari pengoperasian bersama Pertamina Hulu Energi (PHE), SKK Migas mendorong agar kegiatan pengeboran ditingkatkan untuk meningkatkan produksi minyak.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Perwakilan SKK Migas Wilayah Sumbagut, Rikky Rahmat Firdaus saat meninjau saat persiapan pengeboran Sumur Kasikan T-02 yang merupakan pengeboran perdana PSP-PHE tahun ini.
“Kami hadir di Sumur KSK -T02 untuk memastikan pengeboran berjalan lancar. Sumur ini merupakan sumur pertama dari 15 sumur pengembangan yang akan di bor menjelang alih operator WK CPP pada Agustus 2022," ujarnya didampingi Spesialis Dukungan Bisnis SKK Migas, Muhammad Rochaddy, melalui keterangan tertulis, Selasa (5/4).
Tercatat tahun 2022 ini PT BSP akan melakukan pengeboran sebanyak 15 sumur pengembangan dan 1 sumur eksplorasi. Rikky menambahkan bahwa ia ingin memastikan proses dan persiapan pengeboran berjalan lancar dan tetap mengutamakan aspek HSE.
Dalam hal percepatan pengeboran menjelang alih operator, perwakilan SKK Migas Sumbagut telah memfasilitasi BSP-PHE dalam proses pengadaan lahan dan rekomendasi penggunaan kawasan hutan untuk penyiapan tapak sumur yang akan digunakan untuk lokasi pengeboran.
Tidak hanya dalam percepatan pengeboran, baru-baru ini juga telah dilaksanakan Forum Group Discussion yang difasilitasi SKK Migas Sumbagut agar proses pengamanan dan perizinan Handak dapat berjalan lancar bersama Kepolisian Daerah Riau.
General Manager BSP-PHE yang diwakili Senior Operation Manager Suhartono, menyampaikan bahwa kedua perusahaan berkomitmen untuk melaksanakan seluruh program kerja yang telah disetujui oleh SKK Migas.
Mereka yakin dapat memenuhi komitmen dikarenakan lokasi-lokasi sumur berikutnya secara paralel telah disiapkan. Sehingga setelah Sumur Kasikan T-02 selesai dikerjakan, pengeboran akan langsung menuju ke sumur berikutnya.
“Kami juga mengapresiasi SKK Migas khususnya Perwakilan Sumbagut yang terus memberikan dukungan, semangat dan fasilitasi penyelesaian permasalahan-permasalahan di daerah" ujar Suhartono
Kelancaran pemboran sangat diharapkan dalam rangka meningkatkan produksi minyak di wilayah kerja ini yang pada APBN 2022 ditargetkan sebesar 9.500 ribu barel per hari (bopd). Jumlah ini meningkat dibandingkan capaian 2021 sebesar 8.521 bopd.
Dalam 1 tahun terakhir, BSP-PHE juga melakukan pengeboran secara masif. Tahun 2021 telah berhasil melakukan pengeboran 13 sumur sebagai upaya menahan laju penurunan produksi secara alami.
Sejak pengelolaan WK CPP dari Chevron ke Pertamina dan BUMD Daerah melalui Badan Operasi bersama, tercatat sudah lebih dari 250 sumur dibor untuk meningkatkan produksi di WK CPP dan mempertahankan laju penurunan produksi yang tajam.
Sebelumnya, Bumi Siak Pusako menyatakan siap menggenjot target produksi minyak dari Blok CPP hingga 50.000 barel per hari (bph) setelah resmi menjadi operator 100% menggantikan Pertamina hingga 2042.
Direktur Utama PT Bumi Siak Pusako Iskandar mengatakan terdapat sejumlah skema yang dipersiapkan perusahaan dalam menggenjot produksi Blok CPP pasca alih kelola pada 9 Agustus 2022. Hal ini tertuang dalam proposal perpanjangan yang diajukan ke pemerintah.
Setidaknya terdapat dua skema dalam menggenjot target produksi minyak di Blok CPP, yakni skema high case dan low case. "Jika eksplorasi-eksplorasi kami berhasil, dengan high case bisa hampir 50.000 barel (per hari). Sedangkan dengan eksplorasi low case lebih dari 20.000 barel," kata dia Februari lalu.