Harga Minyak Bangkit 3% ke US$ 96 Dipicu Prospek Pengetatan Pasokan

Happy Fajrian
19 Agustus 2022, 07:40
harga minyak
Dok. Chevron
Ilustrasi pengeboran minyak.

Harga minyak juga ditopang persediaan minyak mentah AS yang turun sebesar 7,1 juta barel pada sepekan terakhir. Jumlah tersebut jauh di atas perkiraan penurunan sebesar 275.000 barel, salah satunya disebabkan oleh ekspor yang melonjak menjadi 5 juta barel per hari (bph).

Larangan ekspor minyak Rusia oleh Uni Eropa juga akan memperketat pasokan dan menaikkan harga dalam beberapa bulan mendatang. “Embargo akan memaksa Rusia untuk mengurangi produksi menjadi sekitar 1,6 juta bph pada akhir tahun, lalu naik menjadi 2 juta bph pada 2023,” tulis laporan konsultan BCA yang berbasis di Kanada.

Sedangkan Rusia sendiri memperkirakan produksi dan ekspor akan terus meningkat hingga akhir 2025, dengan pendapatan dari ekspor energi naik 38% tahun ini seiring volume ekspor minyak yang meningkat.

Harga minyak naik meskipun ada kemungkinan peningkatan pasokan dari Iran dan kekhawatiran bahwa permintaan bisa turun jika Cina memperkeat penguncian wilayah (lockdown) untuk menghentikan penyebaran Covid-19, serta perlambatan pertumbuhan ekonomi karena bank sentral menaikkan suku bunga untuk mengendalikan inflasi.

Pasar sedang menunggu perkembangan dari pembicaraan untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran 2015 dengan kekuatan dunia, yang dapat mengarah pada peningkatan sekitar 1 juta barel per hari dalam ekspor minyak Iran.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...