Langka di Pasar, Indonesia Kesulitan Beli Minyak Murah Rusia
Pemerintah tengah mempertimbangkan untuk membeli minyak mentah Rusia yang dijual dengan diskon yang membuat harganya lebih murah hingga 30% dari harga pasar. Ini menjadi salah satu opsi untuk meredakan tekanan dari kenaikan harga minyak terhadap subsidi energi yang berujung pada naiknya harga BBM.
Meski begitu, Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan rencana tersebut tak kunjung terealisasi karena minyak Rusia yang mulai langka di pasaran akibat banyaknya permintaan dari beberapa negara.
"Susah, gak ada tuh di pasar," kata Arifin saat ditemui di sela acara IPA Convention 2022 ke-46 dengan tema “Addressing the Dual Challenge: Meeting Indonesia’s Energy Needs While Mitigating Risks of Climate Change” di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (21/9).
Rencana pemerintah untuk membeli minyak mentah Rusia mendapat dukungan dari Ketua Komisi VII DPR Sugeng Suparwoto. Dia menilai, pemerintah harus berani mengambil langkah strategis demi memenuhi suplai minyak di dalam negeri.
"Hari ini minyak memang luar biasa berat. Lifting kita turun karena kita menghadapi persoalan natural decline 4% sampai 6% per tahun," kata Sugeng, saat ditemui di lokasi yang sama.
Lapangan besar di Banyu Urip Blok Cepu dan Blok Rokan dirasa sudah mengalami penurunan capaian lifting. Tanpa ditemukannya sumber baru, produksi minyak di Indonesia akan terus menurun.
"Pemerintah bisa mengikuti langkah Cina dan India yang membeli minyak Rusia sebagai bahan campuran produksi BBM nasional. Cina dan India mencampur minyak Rusia dengan punya Timur Tengah," sambungnya.
Lebih lanjut, Sugeng berharap pemerintah bisa mengesampingkan perkara urusan geopolitik dunia dalam upaya menjaga pasokan energi dalam negeri. Pembelian minyak Rusia bisa dilakukan dalam skema perjanjian antar pemerintah atau perjanjian antar badan usaha.
"Jangankan beli minyak, kita sekarang ini sedang membangun namanya Grass Root Refinery Tuban bekerja sama dengan Rosneft asal Rusia. Kalau komisi VII, beli minyak dimanapun yang penting cocok dengan kilang kita. Sumber minyak itu sulit sekarang, kalau dari Rusia memang bisa beli, kenapa tidak?" jelas Sugeng.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengutarakan kemungkinan Indonesia membeli minyak mentah murah dari Rusia untuk meredakan tekanan dari kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di dalam negeri.
“Semua opsi kami pantau. Jika ada negara dan mereka memberikan harga yang lebih baik, tentu saja,” kata Presiden dalam wawancara dengan Financial Times, ketika ditanya apakah Indonesia akan membeli minyak dari Rusia, seperti dikutip Reuters, Senin (12/9).
Jika itu terjadi, maka Indonesia akan bergabung dengan Cina dan India yang saat ini menjadi pembeli utama minyak Rusia. Hal ini setelah negara-negara barat mengembargo impor komoditas energi Rusia sebagai sanksi atas invasi ke Ukraina.