Indonesia Energy Temukan Cadangan Minyak di Sumur K-28
Indonesia Energy Corporation, perusahaan eksplorasi dan produksi minyak dan gas (migas) yang berfokus di Indonesia, mengumumkan menemukan minyak di sumur Kruh 28 (K-28).
Sumur K-28 adalah sumur kedua dari dua sumur berurutan yang dibor oleh Indonesia Energy sejak awal tahun di Blok Kruh. Sumur sebelumnya, K-27, telah selesai dibor pada 9 Mei, dan juga memiliki cadangan minyak yang cukup besar.
Mengutip Globe Newswire, Jumat (21/10), sumur K-28 dilaporkan mencapai kedalaman total akhir 3.475 kaki pada 16 September 2022. Sekitar 135 kaki pasir minyak ditemukan di K-28 ,antara kedalaman 3.165 dan 3.300 kaki.
Interval oil-bearing, yakni bagian atas zona minyak ke bagian bawah zona minyak, di sumur K-28 lebih tebal 6 kaki dan karena itu lebih besar dari yang diantisipasi,
Ini artinya, bahwa total potensi cadangan untuk K-28 bisa lebih besar dari yang diantisipasi. Berdasarkan hasil pemboran dan pengujian tersebut, IEC memperkirakan produksi dapat dimulai di K-28 pada akhir November 2022.
"Sumur K-28 melanjutkan rangkaian sumur penemuan kami yang sukses dan merupakan pencapaian penting lainnya bagi perusahaan kami. Hasil kami di K-28 memperkuat keyakinan kami bahwa Blok Kruh adalah aset kelas dunia," kata Presiden Direktur Indonesia Energy Frank Ingriselli.
Selain menemukan cadangan minyak, perusahaan yang terdaftar di New York Stock Exchange (NYSE) ini, secara tak terduga menemukan bukti potensi reservoir bantalan gas alam antara interval 976 dan 1.006 kaki dengan ketebalan bersih 30 kaki. Bukti awal ini didukung oleh data logging wireline dan logging geologi, dan pembakaran gas berikutnya.
Sebelum melanjutkan dengan operasi pemboran produksi tambahan, Indonesia Energy berencana untuk melakukan operasi seismik baru yang signifikan di seluruh Blok Kruh.
Indonesia Energy masih berencana mengebor total 18 sumur baru di Blok Kruh, empat di antaranya telah selesai. Meski demikian, perusahaan memundurkan jadwal pengeboran, dari 2024 menjadi 2025.
Perubahan dalam program pengeboran Blok Kruh ini, sebelumnya diungkapkan dalam laporan Formulir 6-K tengah tahun Indonesia Energy yang diajukan ke US Securities and Exchange Commission (SEC) pada 29 September 2022.
Perusahaan memproyeksikan setiap sumur menghasilkan US$ 2,1 juta pendapatan bersih dalam dua belas bulan pertama, yang lebih dari cukup untuk memulihkan biaya pengeboran sumur hanya dalam tahun pertama produksi.