Harga Minyak Melemah Imbas Permintaan Cina yang Lesu
Ketidakpastian atas kebijakan nol-Covid Cina dan krisis properti merusak efektivitas langkah-langkah pro-pertumbuhan. Namun demikian, pertumbuhan produk domestik bruto kuartal ketiga berada di atas ekspektasi.
Penguatan dolar AS yang sedang berlangsung juga menimbulkan masalah bagi harga minyak. Dolar yang lebih kuat membuat minyak lebih mahal bagi pembeli non-AS.
"Penguatan dolar lebih lanjut akan membebani nilai WTI dengan uji penurunan kami perkirakan di 79,50 dolar AS kemungkinan pada akhir minggu," kata Jim Ritterbusch dari Ritterbusch and Associates
Pada awal Oktober 2022 organisasi negara pengekspor minyak dan aliansinya (OPEC+) mengumumkan bakal memangkas produksi minyak mentah sebanyak 2 juta barel/hari mulai bulan depan.
"Pemimpin de facto OPEC, Arab Saudi, menyatakan pemangkasan produksi minyak diperlukan untuk merespons kenaikan suku bunga bank sentral negara-negara Barat dan melemahnya ekonomi global," lapor Reuters, Rabu (5/10/2022).