Amankan Operasional PLTU, PLN Siapkan 11 Juta Ton Batu Bara
PLN menyiapkan 11 juta ton batu bara untuk menjaga operasional pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) hingga akhir tahun ini. Direktur Utama PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI), Iwan Agung Firsantara, mengatakan pasokan batu bara masih akan ditangani oleh PLN Batu Bara (PLN BB).
"Untuk target pasokan batu bara tahun 2022 sebesar 11 juta ton, masih ditangani oleh PLN BB," kata Iwan kepada Katadata.co.id melalui pesan singkat pada Jumat (4/11).
Iwan menambahkan, dalam menjaga keberlangsungan pasokan batu bara, perusahaan setrum nasional itu akan terus bekerja sama dengan Kementerian ESDM yang sejuah ini terus memberikan dukungan besar kepada PLN dalam ketersediaan batu bara untuk ketenagalistrikan.
Lebih lanjut PLN EPI juga telah menyusun langkah-langkah untuk menjamin kepastian suplai batu bara pada tahun 2023 lewat kerja sama intensif dengan Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM. PLN EPI juga menjalin kontrak jangka panjang dengan sumber tambang, mitra pemasok dan perusahaan transportasi batu bara.
Selain itu, PLN EPI juga terus mengembangkan lokasi penimbunan sementara dan Coal Processing Plant atau fasilitas pengolahan batu bara mentah menjadi produk yang sesuai dengan spesifikasi dan kebutuhan pelanggan.
Adapun sejauh ini target pasokan batu bara untuk tahun 2023 masih dalam melakukan proses perhitungan. "Besarannya masih dalam penggodokan akhir untuk diputuskan," ujar Iwan.
Melansir Minerba One Data Indonesia (MODI), produksi penjualan batu bara hingga akhir Oktober mencapai 559,59 juta ton atau 83,9% dari target produksi akhir tahun sebanyak 663 juta ton. Selanjutnya, penjualan di pasar ekspor sejumlah 224,53 juta ton atau 45,15% dari rencana tahunan di angka 497,25 juta ton.
Sementara, penjualan dalam negeri sebesar 167,09 juta ton. Adapun realisasi penjualan ke PLN dengan harga domestic market obligation (DMO) US$ 70 per ton, berada di angka 128,76 juta ton atau 77,68% dari rencana tahun 2022 sebanyak 165,75 juta ton.
Sebelumnya, Kementerian ESDM melaporkan pasokan batu bara untuk bahan bakar pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) PLN berada pada level 15-20 hari operasi (HOP). Sehingga aman untuk pembangkitan listrik sampai akhir tahun ini.
"Kalau HOP mungkin sudah di atas 15 hari, di beberapa lokasi 20 hari. Aman," kata Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Rida Mulyana saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM pada Jumat (4/11).
Rida menambahkan, adanya faktor cuaca yang menjadi kendala tahunan sejauh ini belum mengganggu operasional PLN. Kementerian ESDM melalui Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara juga telah menerbitkan surat kepada para penambang agar menuntaskan kewajiban pengiriman batu bara ke PLN.
"Cuaca yang tidak bersahabat itu kan selalu berulang tiap tahun, namun sampai saat ini belum ada yang sampai menganggu operasional PLN," ujar Rida.