Merosot Sejak Awal Tahun, Koreksi Harga Batu Bara Diramal Belum Usai
Selain itu, melemahnya harga batu bara juga disebabkan oleh peningkatan pasokan energi alternatif lain seperti gas alam. Pasokan gas alam yang melimpah juga diimbangin dengan tingkat harga yang menurun. "Demand agak lemah sementara supply cukup banyak," ujar Hendra.
Kendati demikian, kata Hendra, harga batu bara dalam waktu setahun ini masih belum bisa diprediksi secara pasti. Harga batu bara akan selalu bergerak dan terus mengalami perubahan secara berkala "Harga komoditas batu bara di tahun ini tentu volatilitasnya masih tinggi, jadi naik dan turun," ujar Hendra.
Sementara itu, Pakar Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada (UGM), Fahmy Radhi, menyampaikan bahwa penurunan harga batu bara akan terus berlanjut hingga tiga bulan ke depan, seiring dengan Cina dan Eropa yang sudah mulai masuk ke dalam masa musim semi sehingga mengikis permintaan batu bara.
Fahmy menilai, harga batu bara pada semester II bakal kembali meningkat seiring langkah Pemerintah Cina yang mulai menekan kebijakan karantina wilayah karena meredanya penyebaran Pandemi Covid-19. Hal ini akan berdampak kepada kenaikan permintaan energi akibat tumbuhnya geliat ekonomi di Cina.
"Trennya ini sampai tiga bulan ke depan harga cenderung turun, namun setelah itu harga akan naik seiring dengan peningkatan perekonomian yang ada di Cina," kata Fahmy saat dihubungi lewat sambungan telepon pada Kamis (2/3).