Harga Anjlok, Pengusaha Smelter Minta Pajak Ekspor Nikel Dibatalkan

Muhamad Fajar Riyandanu
10 Mei 2023, 11:40
nikel, pajak ekspor, bea ekspor, minerba,
ANTARA FOTO/Jojon/aww.
Aktivitas tungku smelter nikel di PT VDNI di kawasan industri di Kecamatan Morosi, Konawe, Sulawesi Tenggara, Jumat (9/9/2022).

Merujuk laporan London Metal Exchange (LME) harga nikel untuk kontrak tiga bulan turun 3% ke US$ 23.997 per ton. Sepanjang 2023 berjalan, harga nikel LME merosot hingga 29,8% dari posisi US$ 31.150 di awal tahun.

Lebih lanjut, Alex menjelaskan bahwa merosotnya permintaan fernonikel, nikel pig iron (NPI), dan nikel matte global sejalan dengan penurunan serapan stainless steel dunia. Menurutnya, kondisi itu disebabkan oleh anjloknya proyek pembangunan, infrastruktur hingga bisnis properti.

Tren penurunan konsumsi stainless steel juga terjadi di dalam negeri. “Tanpa pajak ekspor pun kami juga sudah susah jual ke luar negeri karena permintaan stainless steel dunia turun karena inflasi dan suku bunga tinggi. Di Cina, permintaan real estate turun,” kata Alex.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menyampaikan bahwa pemerintah tengah mengkaji ulang ihwal rencana penetapan pajak ekspor Fernonikel, NPI, dan nikel matte yang mengudara sejak awal 2022 lalu.

Langkah itu diambil sebagai respon pemerintah yang melihat adanya tren penurunan harga nikel sejak awal 2023. “Mungkin kita kemarin agak cepat memberikan usulan itu karena harganya bagus sehingga volume produksi tinggi. Namun sekarang harganya turun,” kata Luhut di Hotel Westin Jakarta pada Selasa (9/5).

Luhut tak memberikan kepastian lebih rinci terkait kelanjutan bea keluar ekspor komoditas hasil olahan bijih nikel kadar tinggi tersebut. Dia hanya menjelaskan bahwa pemerintah masih mencari momentum yang tepat untuk implementasinya. “Pemerintah akan melihat ekuilibriumnya dengan cermat,” ujar Luhut.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...