Jalan Panjang Pengembangan Blok Ambalat di Tengah Sengketa RI-Malaysia

Muhamad Fajar Riyandanu
5 Juli 2023, 11:32
blok ambalat, pertamina, petronas, sengketa blok ambalat
Pertamina Hulu Energi
Ilustrasi blok migas.

Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menandatangani perjanjian mengenai perbatasan di Selat Malaka dan Laut Sulawesi pada Kamis, 8 Juni lalu.

Kementerian Luar Negeri Malaysia menyatakan kesepakatan itu tidak memasukan wilayah Zona Ekonomo Eksklusif (ZEE) dan pelantar benua antara Malaysia dan Indonesia.

Sehingga, kesepakatan itu tidak mencakup wilayah yang dirujuk Malaysia sebagai Blok ND6 dan Blok ND7 atau yang disebut Indonesia sebagai Blok Ambalat. "Oleh yang demikian, dakwaan-dakwaan yang dibuat (mengenai Ambalat) tidak berasas," dalam siaran pers yang diterbitkan pada 20 Juni 2023.

Pakar Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada (UGM), Fahmy Radhi, menilai proyek kerja sama desk study antara Pertamina dan Petronas bisa menjadi gerbang rekonsiliasi yang membuka peluang pengembangan Blok Ambalat.

"Langkah awal yang bagus untuk mencari potensi migas secara komersial. Barangkali menjadi pintu masuk untuk perundingan dalam menentukan posisi Indonesia dan Malaysia di Ambalat," kata Fahmy saat dihubungi terpisah.

Fahmy menjelaskan, desk study merupakan rangkaian studi geologi yang dilakukan tanpa harus datang ke lokasi. Kajian tersebut cukup menggunakan data-data yang sudah eksis, seperti data seismik dan data pengeboran sejumlah lapangan yang letaknya berada di sekitar Blok Ambalat.

"Ini untuk memproyeksikan apakah akan menghasilkan minyak atau gas dalam jumlah berapa tahun," ujar Fahmy.

Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji, mengatakan bahwa pelaksanaan desk study Blok Ambalat akan segera berjalan pada tahun ini. Menurutnya satu diantara objek yang ingin dikaji adalah kondisi struktur bawah bumi Blok Ambalat.

"Dalam beberapa bulan mungkin sudah bisa mulai," ujarnya di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, pada Senin (3/7).

Apabila hasil desk study menunjukan kabar positif, potensi migas Blok Ambalat bakal dimanfaatkan untuk kebutuhan modal dan kapital dalam mengerjakan proyek transisi energi. Modal tersebut bisa didapatkan dari eksploitasi maksimal pada potensi migas yang berada di dalam tanah.

Lebih lanjut, kata Tutuka, pemerintah melihat potensi migas yang tertimbun di Blok Ambalat. Potensi kandungan hidrokarbon itu diharap bisa menjadi pasokan energi domestik demi menjaga ketahanan energi nasional.

"Yang jadi konsen kami adalah bagaimana mengeksplor secepatnya. Memang masih perlu waktu 5 sampai 10 tahun untuk eksplorasi. Kalau tidak, maka potensi sumberdaya bisa tertimbun selamanya," kata Tutuka.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...