Profil Qinfa Group yang Kucurkan Rp 4,6 T untuk Proyek Batu Bara RI

Mela Syaharani
21 Desember 2023, 11:11
batu bara,
ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/wsj.
Ilustrasi tambang batu bara.

Indonesia memiliki tambang batu bara bawah tanah berskala besar pertamanya di Kotabaru, Kalimantan Selatan. Tambang yang dioperasikan oleh PT Sumber Daya Energi (SDE) dibangun dengan investasi mencapai US$ 300 juta atau sekitar Rp 4,6 triliun.

Di belakang PT SDE ada Qinfa Mining Industri sebagai pemegang saham mayoritas dengan kepemilikan saham sebesar 70%. Qinfa Mining Industri merupakan anak usaha dari China Qinfa Group, pemasok batu bara ternama asal Negeri Panda.

Presiden Direktur China Qinfa Group sekaligus Direktur Utama PT SDE, Xu Da, mengatakan bahwa operasional tambang batu bara bawah tanah ini akan merubah paradigma sektor pertambangan di Indonesia.

“Kami memperkenalkan perubahan paradigma dalam sektor pertambangan Indonesia dengan mengoperasikan tambang batu bara bawah tanah kami dengan teknologi terkini,” ujarnya dikutip dari siaran pers, Selasa (19/12).

Dirjen Minerba Bambang Suswantono, mengatakan berdasarkan dokumen persetujuan studi kelayakan dan dokumen lingkungan, PT SDE memiliki kapasitas maksimum produksi batu bara hingga 20 juta ton per tahun.

“Ini akan menjadikan PT SDE sebagai perusahaan pertambangan batu bara terbesar di Indonesia yang memproduksi batubara dengan metode tambang bawah tanah,” kata Bambang.

Siapa China Qinfa Group?

China Qinfa Group telah berdiri sejak 1996 dan terdaftar di Bursa Efek Hong Kong pada 2009. Perusahaan ini memiliki dan mengoperasikan lima tambang batu bara bawah tanah di Shanxi, Cina Qinfa Group juga bergerak di bidang pemrosesan, transportasi, dan pemasaran batu bara.

Total aset grup ini mencapai 15 miliar yuan atau sekitar Rp 32,6 triliun dengan nilai tukar yang berlaku saat ini Rp 2.172 per yuan. Sedangkan total penjualan batu bara tahunan mencapai 10 miliar yuan atau sekitar Rp 21,7 triliun.

Qinfa melakukan penambangan batu bara termal, penyaringan & pencampuran, transportasi dan pemasaran serta perdagangan. Tidak hanya bisnis batu bara, Qinfa juga mulai mengembangkan lini bisnis ke era transisi baru.

Dalam beberapa tahun terakhir, perusahaan ini telah melangkah ke berbagai bidang seperti internet, logistik cerdas, integrasi batu bara-listrik, One Belt One Road, dan zona perdagangan bebas, dan lain-lain.

Selama enam tahun sejak berdirinya, Qinfa fokuskan bisnisnya di pasar domestik Cina. Barulah pada 2002 mereka menjamah pasar internasional dan mulai melakukan ekspor batu bara.

Setahun pasca menjajaki pasar ekspor, atau pada 2003, Qinfa memiliki terminal dan mulai melakukan pengiriman batu bara. Perusahaan ini kemudian mulai mendirikan kantor pusat di Guangzhou, yang terletak di Provinsi Guangdong, Cina Selatan pada 2007. Pada 2013 Qinfa mendirikan perusahaan batu bara Xing long, di Hongyuan.

Berdasarkan catatan terakhir pada laman resminya, pada 2021 Qinfa resmi mengakuisisi 70% saham PT SDE. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, total persentase akuisisi ini menjadikan Qinfa sebagai pemegang saham terbesar bagi SDE.

Berdasarkan laman resminya, Qinfa menguasai saham mayoritas bagi 5 tambang batu bara di Cina. Di wilayah Shuozhou, Provinsi Shanxi, perusahaan ini mengantongi kepemilikan saham mencapai 80% di tambang Chongsheng, Fengxi, Provinsi Xingtao.

Halaman:
Reporter: Mela Syaharani
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...