Menteri ESDM Buka-bukaan Soal Cadangan Migas Baru, Ini Lokasinya
Kinerja Lifting Migas 2023
Sebelumnya Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan realisasi lifting migas 2023 lebih rendah dibandingkan 2022. Realisasi lifting minyak di 607,5 ribu barel per hari (bph). Angka ini lebih rendah dari asumsi anggaran pendapatan dan belanja negara atau APBN 2023 yang di level 660 ribu bph.
"Lifting gas 964 ribu barel ekuivalen minyak per hari (BOEPD), lebih rendah dibandingkan asumsi 1,1 juta BOEPD,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers Realisasi APBN 2023, di Jakarta pada Selasa lalu.
Direktur Jenderal Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Tutuka Ariadji mengatakan, terdapat dua faktor yang menyebabkan target tersebut tidak tercapai. Pertama, lapangan-lapangan minyak dan gas bumi Indonesia sudah banyak yang tua. Jumlah cadangannya juga mulai menurun.
“Kedua, fasilitas yang ada di lapangan juga sudah tua, sehingga perlu diganti dulu,” kata Tutuka saat ditemui di Kantornya pada Rabu (3/1).
Tutuka mencontohkan, di wilayah kerja (WK) Offshore Southeast Sumatra (OSES) sudah dilakukan penggantian pipa. Wilayah kerja ini merupakan salah satu lapangan migas tua yang dimiliki Pertamina.
Penggantian pipa juga akan dilakukan di WK Offshore North West Java. Kalau penggantian fasilitas sudah rampung, harapannya kenaikan produksi bisa terjadi. "Masalahnya masih di situ, jadi kami perbaiki dulu fasilitas-fasilitasnya,” ucapnya.