Goldman Sachs Ramal Koreksi Harga Nikel Belum Berakhir Tahun Ini

Happy Fajrian
6 Maret 2024, 17:08
harga nikel, baterai kendaraan listrik, goldman sachs, kobalt, lithium
ANTARA FOTO/Erlangga Bregas Prakoso/YU
Warga mengisi daya mobil listrik di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) Jakarta, Jumat (2/2/2024).

Bersamaan dengan penurunan peringkat permintaan kendaraan listrik di negara-negara Barat, bank tersebut mengatakan bahwa melimpahnya pasokan berarti bahwa proyeksi surplus lithium dan nikel pada tahun 2024 tetap cukup besar.

Harga lithium karbonat di Cina pada Selasa diperdagangkan sekitar 108,500 yuan atau US$ 15,071, turun hampir 70% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Harga nikel di London Metal Exchange (LME) terakhir diperdagangkan pada US$ 17,945 per metrik ton pada Selasa, sementara harga kobalt di LME berada pada level US$ 28,550 per metrik ton.

Analis sebelumnya telah memperingatkan bahwa prospek logam baterai kendaraan listrik masih relatif lemah, dengan pasar lithium, kobalt, dan nikel secara umum kelebihan pasokan.

“Menurut saya prospeknya masih cukup tertekan, khususnya untuk litium dan nikel, [yang] telah memperpanjang keseimbangan pasokan,” Tim Bush, analis riset baterai kendaraan listrik di UBS, mengatakan kepada “Squawk Box Asia” CNBC pada 9 Januari.

“Sekarang, hal ini belum tentu merupakan hal yang buruk karena ini berarti harga baterai akan lebih murah bagi para pembuat mobil sehingga membantu meringankan penderitaan yang dialami oleh beberapa pembuat mobil di AS dan Eropa,” kata Bush pada saat itu.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...