ESDM Setujui 587 RKAB Batu Bara, Rencana Produksi 2024: 922 Juta Ton

Mela Syaharani
19 Maret 2024, 14:53
rkab batu bara, pertambangan, minerba, kementerian esdm, produksi batu bara
ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/tom.
Foto udara aktivitas bongkar muat batu bara di kawasan pantai Desa Peunaga Cut Ujong, Meureubo, Aceh Barat, Aceh, Selasa (31/1/2023).
Button AI Summarize

Kementerian ESDM telah menerima 883 permohonan rencana kerja dan anggaran belanja (RKAB) pertambangan batu bara. Dari jumlah tersebut, permohonan yang disetujui berjumlah 587 RKAB.

Berdasarkan 587 permohonan RKAB yang disetujui tersebut, total tonase produksi batu bara yang disetujui pada 2024 mencapai 922,14 juta ton. Sementara untuk 2025 sebanyak 917,16 juta ton, dan 2026 sebesar 902,97 juta ton.

“Disetujui sebanyak 587 permohonan, ditolak mencapai 121 permohonan, dikembalikan 100 permohonan, dan saldo sebesar 75 permohonan,” kata Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM Bambang Suswantono dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VII DPR RI pada Selasa (19/3).

Menurut paparan Bambang, 121 penolakan RKAB ini disebabkan oleh sejumlah alasan. Mulai dari habisnya SK izin usaha pertambangan sebanyak 8 permohonan, 75 penolakan akibat PNBP yang belum disetorkan.

“FS dan AMDAL 4 permohonan, MODI atau dirkom 13 permohonan, keuangan 8 permohonan, PPM 11 permohonan, dan kendala lainnya sebanyak 2 permohonan,” ujarnya.

Sebagai informasi pada tahun ini, Kementerian ESDM mematok produksi batu bara mencapai 710 juta ton atau meningkat 15 juta ton dibandingkan 2023 sebesar 775 juta ton. Alokasi DMO mencapai 181,28 juta ton.

Realisasi kewajiban pemenuhan batu bara dalam negeri alias DMO pada 2023 melebihi dari target. Menteri ESDM Arifin Tasrif menyebut angkanya mencapai 213 juta ton atau lebih 20,3% dibandingkan angka yang dipatok tahun lalu.

"Hal ini terjadi karena ada tambahan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) baru dari proyek 35 gigawatt (GW) yang masih berlangsung untuk diselesaikan," kata Arifin dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Senin (15/1).

Meski melewati target, namun jumlah pemenuhan DMO pada 2023 lebih rendah 1,3% dibandingkan realisasi 2022 yang mencapai 216 juta ton.

Untuk realisasi ekspor batu bara mencapai 518 juta ton, sesuai dengan target yang ditetapkan pada 2023. “Ekspor juga meningkat disebabkan oleh demand naik dan pasokan energi alternatif lainnya agak terganggu pasokannya,” ujar Arifin.

Reporter: Mela Syaharani

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...