Harga Minyak Naik 1,5% Didorong Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga Fed

Happy Fajrian
23 Agustus 2024, 10:26
harga minyak
medcoenergi
Button AI Summarize

Harga minyak melanjutkan tren positifnya pada Kamis (22/8) didorong oleh ekspektasi penurunan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve atau The Fed pada September.

Harga juga didorong oleh kekhawatiran outlook ekonomi yang lesu di negara-negara pengonsumsi minyak terbesar dunia, yakni Amerika dan Cina.

Minyak mentah Brent naik US$ 1,17 atau 1,54% menjadi US$ 77,22 per barel pada Kamis. Sedangkan West Texas Intermediate (WTI) naik US$ 1,08 atau 1,5% menjadi US$ 73,01. Brent turun lebih dari 3% sepanjang pekan ini, sedangkan WTI turun hampir 5%.

Risalah rapat Federal Reserve bulan Juli yang dirilis pada hari Rabu menunjukkan sebagian besar pejabat Fed mengira bank sentral akan memangkas suku bunga bulan depan.

Kedua harga acuan telah mencapai titik terendah sejak awal Januari di awal minggu ini, setelah pemerintah AS merevisi turun tajam estimasi penambahan lapangan kerja oleh pengusaha di negara tersebut tahun ini hingga Maret.

Hal itu memicu kekhawatiran tentang potensi resesi di AS yang akan mengganggu permintaan di negara konsumen minyak terbesar tersebut.

Data terbaru dari Tiongkok, importir minyak terbesar, juga menunjukkan ekonomi yang sedang berjuang dan permintaan minyak yang melambat dari kilang-kilang minyak di sana.

"Fundamental bullish terus menjadi faktor kedua setelah melemahnya sentimen, dengan pasar minyak tidak mampu melepaskan diri dari kecenderungan bearish baru-baru ini," kata analis di firma konsultan FGE dikutip dari Reuters.

Mereka menambahkan bahwa dorongan baru untuk gencatan senjata di Gaza antara Israel dan Hamas membantu meredakan kekhawatiran pasokan dan pada gilirannya membebani harga minyak minggu ini.

Delegasi AS dan Israel memulai putaran baru pertemuan di Kairo pada hari Kamis untuk menyelesaikan perbedaan atas usulan gencatan senjata.

Beberapa analis mengatakan ada tanda-tanda bahwa minyak dapat memperoleh dukungan dalam beberapa minggu mendatang.

Persediaan minyak global telah menurun selama dua bulan terakhir, yang menunjukkan pertumbuhan pasokan tertinggal dari permintaan, kata analis UBS.

"Itu akan membantu harga pulih selama beberapa bulan mendatang, mendorong minyak mentah Brent kembali ke kisaran US$ 85 hingga US$ 90," kata mereka.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...