Dampak Corona, Pengusaha Potong Gaji hingga Rumahkan Banyak Pekerja

Rizky Alika
13 April 2020, 14:54
PHK, dampak virus corona, pekerja dirumahkan, pandemi corona, virus corona, potong gaji
ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/foc.
Ilustrasi. Hingga kini, terdapat sedikitnya 1,65 juta warga yang tidak bekerja akibat pandemi corona.

"Sehingga kami bisa melepaskan semua measures pencegahan wabah dan kembali ke kondisi ekonomi normal," ujar dia.

Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Industri Johnny Darmawan mengatakan, sejumlah perusahaan besar telah merumahkan karyawannya seiring dengan kebijakan PSBB. "Ada 20-30% karyawan yang masih bekerja," ujar dia.

Bila pandemi terus berlanjut, ia memperkirakan PHK karyawan dapat terjadi. Saat ini, sejumlah perusahaan telah kesulitan melanjutkan produksi lantaran tidak ada pasokan bahan baku. Selain itu, utang perusahaan juga mulai meningkat.

Ia juga menyebut sektor pariwisata menjadi yang paling terdampak. Sementara sektor manufaktur dan otomotif mulai menghadapi kendala lantaran penurunan penjualan di dalam negeri maupun tujuan ekspor.  "Jadi perusahaan colapse," ujar dia.

(Baca: Ada Ramadan, Survei BI Ramal Manufaktur Masih Lesu pada Kuartal II)

Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengatakan, ada 1,65 juta warga yang tidak bekerja akibat pandemi corona. Menurut Doni, mereka terkena pemutusan hubungan kerja atau terpaksa dirumahkan akibat banyak sektor usaha yang tertekan. 

"Terdapat 1,65 juta warga negara kita yang telah mendapatkan PHK," kata Doni, berdasarkan laporan sejumlah menteri saat rapat terbatas melalui video conference, Senin (13/4). Sejatinya, jumlah tersebut merupakan angka PHK dan karyawan yang dirumahkan. 

Atas dasar itu, Presiden Joko Widodo telah memerintahkan agar bantuan sosial, khususnya Kartu Prakerja segera disalurkan pekan ini. Kartu Prakerja bakal diberikan kepada 5,6 juta orang dengan anggaran Rp 20 triliun.

Sebelumnya, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat mencatat sebanyak 5.047 buruh terkena PHK akibat  pandemi virus corona berdasarkan data hingga 5 April. PHK tersebut dilakukan oleh 1.476 perusahaan atau industri.

"Jumlah buruh di perusahaan tersebut sebanyak 53.465 orang dan sebanyak 5.047 terkena PHK," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jabar M Ade Afriandi, Rabu (8/4) dikutip dari Antara.

Dalam laporkan tersebut juga disebutkan sebanyak 34.365 pekerja di Jabar diliburkan dan 14.053 orang dirumahkan sejak pandemi corona.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...