Pabrik di Tiongkok Mulai Operasi, Pengusaha Cemas Banjir Impor Tekstil

Image title
20 Maret 2020, 13:52
Pabrik China Mulai Normal, Pengusaha Tekstil Khawatir RI Banjir Impor.
ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA
Seorang pekerja sedang mengambil kain di pertokoan. Asosiasi tekstil mengaku khawatir, pulihnya industri Tiongkok bisa mengakibatkan membanjirnya produk tekstil ke Tanah Air.

Adapun sebagian produk itu merupakan barang jadi, sehingga industri dalam negeri mengalami kesulitan menjual barang. Kondisi ini diperparah dengan lesunya permintaan produk-produk tekstil masyarakat. Padahal, di saat seperti ini seharusnya permintaah mulai meningkat seiring dengan mendekatnya Ramadan dan Idul Fitri.

"Laporan dari teman-teman industri tekstil masih sepi permintaan padahal menjelang Lebaran, seharusnya sekarang ini sudah mulai tampak peningkatannya," kata dia.

(Baca: Permintaan Turun Terdampak Corona, Pengusaha Tingkatkan Efisiensi)

Sebagai informasi, Tiongkok merupakan eksportir tekstil dan produk tekstil (TPT) terbesar ke Indonesia. Pada 2018, volume impor TPT asal Tiongkok mencapai 4.392 ton, turun 27,18% dibandingkan dengan 2017 yang mencapai 6.031 ton. Impor TPT dari Tiongkok pada 2017 sempat melonjak hingga 123,29% dibandingkan 2016 yang sebesar 2.701 ton.
 
Secara berturut-turut, volume impor TPT asal Tiongkok mencapai 4.080 ton pada 2014 kemudian turun menjadi 3.530 ton pada 2015, dan turun lagi menjadi 2.701 pada 2016. Adapun nilai impor TPT asal Tiongkok pada 2018 sebesar US$ 42,7 juta, meningkat 19,75% dari periode sebelumnya yang sebesar US$ 35,7 juta.

Sebagaimana volume impor TPT, nilai impor terendah terjadi pada 2016 sebesar US$ 25,7 juta atau menurun hingga 44,18% dibandingkan 2015 yang sebesar US$ 46 juta. Detail mengenai data impor tekstil bisa dilihat dalam databoks berikut:

Halaman:
Reporter: Tri Kurnia Yunianto
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...