Babak Baru Esemka, Mobil Nasional yang Beda Nasib dengan Vinfast

Image title
Oleh Abdul Azis Said
6 September 2019, 16:14
Esemka, mobil nasional, proyek mobnas Jokowi, harga mobil Esemka, Vinfast, Proton
ANTARA FOTO/ALOYSIUS JAROT NUGROHO
Pekerja merakit mobil pick up di Pabrik Mobil Esemka, Sambi, Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (6/9/2019). Presiden Joko Widodo meresmikan pabrik mobil PT Solo Manufaktur Kreasi (Esemka) untuk mulai beroperasi memproduksi mobil.

Meski sudah lama dikembangkan, nasibnya timbul tenggelam seiring belum adanya kepastian pemerintah mengenai program mobil nasional. Yang semakin membuat iri adalah kala Vietnam memamerkan mobnas anyar mereka yang bernama Vinfast.

Produk mobnas Vietnam yang dikembangkan sejak 2017 ini didanai oleh perusahaan besar Vingroup. Konglomerasi bisnis Vingroup bergerak di berbagai bidang, dari properti hingga retail dan manufaktur. Dalam produksinya, Vinfast mengadopsi berbagai teknologi yang canggih dan mahal.

Pabriknya memiliki fasilitas bodyshop seluas 10 ha yang dioperasionalkan secara otomatis. Mereka juga menggandeng perusahaan asal Jerman, Schuler, untuk pengepresannya. Untuk pengolahan data, sensor, dan server cloud ditangani oleh Siemens dan SAP.

Wajah Vinfast makin dipoles kala bintang sepak bola dunia, David Beckham ikut hadir mempromosikan mobil ini di ajang Paris Motor Show 2018 pada awal Oktober tahun lalu. Bagi Vingroup, tampil di Paris dan didampingi David Beckham belum cukup untuk mempromosikan Vinfast sebagai perusahaan otomotif besar di Asia Tenggara. Vinfast pun diboyong ke Swiss untuk dipromosikan dalam perhelatan Geneva Motor Show pada awal Maret 2019.

Pabrik Mobil Esemka di Boyolali
Pabrik Mobil Esemka di Boyolali (ANTARA FOTO/ALOYSIUS JAROT NUGROHO)

Mobnas Malaysia Sempat Terpuruk Lalu Bangkit

Jika Vietnam begitu cepat melejit dengan mobnas Vinfast, beda lagi dengan Proton yang merupakan mobnas milik Malaysia. Proton lebih dulu dikembangkan ketimbang Maleo milik Indonesia.

Proton dikembangkan berdasarkan ide awal Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad pada 1979 untuk mengembangkan industri manufaktur dan perakitan otomotif di Malaysia. Pada 1983 berdirilah Proton dengan mobil pertamanya Proton Saga.

Showroom Mobil Proton
Showroom Mobil Proton (KATADATA/Arief Kamaludin)

Perjalanan Proton tak kalah miris dengan Esemka. Setelah bertahun-tahun berdiri dan dikelola oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Malaysia Khazanah Nasional Berhad, 100% sahamnya beralih ke perusahaan konglomerasi DRB-Hicom Berhad pada 2012. Lima tahun berselang, Juni 2017 produksi Proton tak lagi dikuasai oleh DRB-Hicom. Perusahaan ini berbagi kepemilikan setelah 49,9% sahamnya diakuisisi perusahaan asal Tiongkok, Zhejiang Geely Holdings Group.

Setelah kehilangan Proton, pemerintah Malaysia tak patah arang. Malaysia kembali menyiapkan proyek mobnas baru yang akan menjadi kebanggaan di masa depan. Rencananya, prototipe mobnas tersebut dipamerkan pada Maret 2020.

Proyek mobnas baru Malaysia diungkapkan oleh Menteri Perdagangan dan Industri Internasional Malaysia, Darell Leiking. Proyek tersebut telah disetujui oleh PM Mahathir dan akan dikerjakan oleh dreamEDGE yang menggandeng perusahaan otomotif asal Jepang, Daihatsu.

Penulis: Abdul Azis Said (Magang)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...