Pangkas Defisit Neraca Dagang, Pemerintah Dorong Ekspor Hortikultura

Pingit Aria
12 Agustus 2019, 15:57
Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono dalam diskusi bertema ‘Pengembangan Hortikultura untuk Peningkatan Ekspor dan Ekonomi Daerah’ di Madiun, Senin (12/8)
Kemenko Perekonomian
Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono dalam diskusi bertema ‘Pengembangan Hortikultura untuk Peningkatan Ekspor dan Ekonomi Daerah’ di Madiun, Senin (12/8)

Hanya, masih terdapat beberapa tantangan dalam pengembangan hortikultura, antara lain: sumber daya manusia (SDM), kelembagaan petani masih lemah, keterbatasan modal, serta kurangnya akses pasar.

“Solusinya perlu ada kemitraan yang dapat membantu petani dalam merancang pola produksi hingga pemasaran di dalam negeri maupun ekspor,” tuturnya.

Pemerintah kemudian berencana mengembangkan pola kemitraan PT GGP dengan petani di Lampung ke daerah lain. Ada 13 daerah yang disasar, yakni Kabupaten Jembrana, Kabupaten Bondowoso, Lingga, Ponorogo, Humbang Hasundutan, dan Bener Meriah. Kemudian, Kabupaten Madiun, lalu Kabupaten Pacitan, Blitar, Nganjuk, Magetan, dan Mandailing Natal.

(Baca juga: Pemerintah Perluas Pasar Ekspor ke Amerika Latin)

Government Relation PT GGP Willy Soegiono menyatakan, perusahaan bermitra dengan beberapa kelompok tani di Lampung melalui program “Creating Share Value”. Tahun lalu, dengan 33 ribu hektare lahan yang dikelola, PT GGP dapat mengekspor 17 ribu kontainer nanas segar dan olahan senilai US$ 400 juta atau sekitar Rp 5,7 triliun.

Menurutnya, ada 21 sertifikasi yang harus dipenuhi untuk mengekspor buah segar ke berbagai negara. Hambatan dagang seperti inilah yang menurut dia membuat petani kesulitan untuk mengakses pasar internasional. “Jadi bukan karena produk kita tidak berkualitas,” ujarnya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...