Diterpa Isu Bangkrut, PT Pos Coba Bertahan dengan Digitalisasi Bisnis

Image title
Oleh Abdul Azis Said
26 Juli 2019, 09:49
PT Pos, Pos Indonesia, PT Pos bangkrut, bumn tertua, pengiriman barang, logistik, bumn bangkrut
ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho
Sejumlah siswa Paud Kelompok Bermain Aisyiyah memasukan surat ke dalam kotak pos Kantor Pos Indonesia di Banyudono, Boyolali, Jawa Tengah, Rabu (24/1). Kegiatan belajar diluar kelas dengan mengirim surat berisi hasil tulisan para siswa untuk orang tua mereka itu bertujuan untuk mengenalkan cara mengirim surat melalui Kantor Pos yang kini kian ditinggalkan karena pesatnya kemajuan teknologi komunikasi.

Sejak Oktober tahun lalu PT Pos telah melakukan transformasi, salah satunya dengan meluncurkan produk pembayaran elektronik. Tak hanya itu, hampir semua layanannya disinggungkan dengan penggunaan teknologi, mulai dari pelayanan logistik hingga keuangan.

(Baca: Strategi Pos Indonesia untuk Tingkatkan Kinerja Keuangannya Tahun Ini)

Meski begitu, perkembangan sistem pembayaran yang terus berkembang membuat perseroan mempersiapkan agenda baru. Rencananya PT Pos juga akan melebarkan layanan finansialnya demi memudahkan masyarakat mengakses. “Tren sekarang, orang mulai mager alias malas gerak. Ke depan, kami akan mendorong layanan finansial bisa diakses lewat berbagai saluran,” ujar Ihwan.

Direktur Komersial PT Pos Charles Sitorus mengatakan peluncuran berbagai layanan baru adalah upaya digitalisasi bisnis mereka, “Besar sekali potensinya, karena e-commerce masih tumbuh besar,” ujarnya.

Salah satu yang diluncurkan ialah aplikasi mobile M-Agenpos yang dapat diunduh melalui perangkat android. Aplikasi ini melayani berbagai jenis pembayaran melalui gawainya, tanpa harus datang ke kantor pos. Layanan meliputi pembayaran listrik, telekomunikasi, air bersih, tiket transportasi, premi asuransi, hingga Pajak Bumi Bangunan (PBB). Layanan ini juga mendukung pembayaran Wesel Instan Bayar dan layanan kurir oleh agenpos.

Berbarengan dengan peluncuran M-Agenpos, PT Pos memamerkan inovasi layanan kurir dengan menciptakan Contact Center Oranger. Layanan ini mempermudah masyarakat saat ingin mengirim (pick up) barang. Kurir PT Pos akan datang menjemput barang tersebut. Prosesnya dilakukan secara online.

(Baca: Kementerian BUMN Akan Rombak Model Bisnis Pos Indonesia)

Keberadaan e-commerce turut membantu memperpanjang napas usaha PT Pos, terutama usaha jasa kurir. Setelah jasa kirim surat kian surut dengan adanya e-mail, PT Pos memusatkan bisnisnya pada jasa pengiriman barang dengan menggandeng sejumlah e-commerce. Dengan ribuan kantor cabang yang tersebar di seluruh Indonesia, bisnis kurir merupakan memiliki potensi yang besar bagi perusahaan.

Untuk menunjang hal tersebut, PT Pos sedang menyiapkan anak usaha baru yang fokus pada layanan logistic e-commerce. “Namanya Pos Indonesia kurir. Nanti nama produknya pro kurir,” kata Direktur Bisnis PT Pos Logistik Indonesia, Rahmat Eka Haryanto.

Dia berharap rencana tersebut dapat terealisasi tahun ini. Perseroan pun telah melakukan penjajakan pasar dengan mempersiapkan sistem operasi. Dengan rencana tersebut, PT Pos optimistis dapat bersaing dengan dua perusahaan kurir terbesar di Indonesia, yakni JNE dan JNT.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...