Jembatan Batam-Bintan, Calon Jembatan Lintas Laut Terpanjang di RI

Image title
Oleh Abdul Azis Said
15 Juli 2019, 07:00
Jembatan Batam-Bintan, jembatan terpanjang di Indonesia, Jokowi akan bangun jembatan Batam-Bintan di 2020
ANTARA FOTO/IRWANSYAH PUTRA
Jembatan Barelang merupakan ikon Pulau Batam. Pemerintah berencana membangun jembatan yang menghubungkan Pulau Batam dan Pulau Bintan sepanjang 7 km mulai 2020.

Di KEK Galang Batang terdapat pengolahan alumunium, industri logistik, garmen, dan energi. KEK ini juga memiliki tiga Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang masing-masing berkapasitas 6x25 MW, 8x150 MW, dan 10x150 MW.

KEK merupakan kawasan strategis yang memiliki nilai ekonomi dan investasi tinggi. Penerapan KEK bertujuan untuk menarik investasi masuk ke Indonesia sehingga mempercepat laju pertumbuhan perekonomian nasional. KEK bukan hanya dipilih karena letaknya yang strategis untuk perdagangan dan industri. KEK juga bisa diterapkan untuk kawasan yang memiliki potensi pariwisata, seperti KEK Mandalika dan KEK Tanjung Lesung.

(Baca: Incar Turis Premium, Jokowi Perintahkan Pembenahan Labuan Bajo)

Melancarkan Arus Ekspor dari Batam ke Singapura dan Malaysia 

Selain KEK di Pulau Bintan, Batam sudah lebih dulu berstatus sebagai kawasan perdagangan bebas (free trade zone) dan dikenal sebagai salah satu pusat perniagaan di Indonesia. Batam juga telah menjadi jalur perdagangan yang dilintasi 60 ribu kapal di Selat Philips, selat yang memisahkan Pulau Batam dan Singapura. Bahkan volume tersebut dua kali lipat dibandingkan lalu lintas kapal yang melintas di Terusan Suez.

Pesatnya perekonomian di Batam ditopang dengan lokasinya yang sangat strategis karena berhadapan langsung dengan Singapura dan Malaysia. Batam juga telah dilengkapi fasilitas yang baik untuk membantu mobilitas untuk warga lokalnya maupun kebutuhan bisnis. Ada tiga pelabuhan internasional logistik, yakni Pelabuhan Sekupang, Pelabuhan Batu Ampar, dan Pelabuhan Kabil yang ikut mendukung konektivitas sektor ekspor dan impor dari Batam ke Singapura dan Malaysia ataupun sebaliknya.

Selain itu, terdapat pelabuhan penumpang yang bertaraf internasional, seperti Batam Center, Harbour Bay, Nongsa, Waterfront, dan Sekupang. Pelabuhan tersebut banyak dipakai sebagai lokasi bersandarnya kapal-kapal ferry yang membawa turis mancanegara masuk ke Batam. Selama Januari-Juli 2018, jumlah wisatawan mancanegara yang masuk lewat pelabuhan-pelabuhan tersebut mencapai 1,04 juta orang.

Gairah bisnis di Batam diprediksi akan terus melesat seiring rencana peresmian dua KEK di Batam. Keduanya adalah KEK Hang Nadim Logistics Airport yang akan menjadi pusat perdagangan e-commerce regional serta KEK Nongsa Digital Park yang dirancang untuk pengembangan ekonomi digital dan startup di Batam.

“Ini sekarang tinggal buat Peraturan Pemerintah. Sebelum itu, pemerintah merevisi sejumlah PP pendukung seperti PP 96/2015 dan lainnya,” ungkap Eddy Putra Irawadi, Kepala Badan Pengusaha (BP) Batam sebagaimana dikutip dari Batampos.co.id

(Baca: Pemerintah Cari Cara Bebaskan Lahan untuk 4 Kawasan Wisata Prioritas)

Penulis : Abdul Azis Said (magang)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...