Pemerintah Genjot Pembangunan Infrastruktur Kawasan Wisata Prioritas

Image title
16 Februari 2019, 09:22
Edsus Pariwisata_Danau Toba
ANTARA FOTO/Anis Efizudin
Kawasan hunian untuk wisatawan yang berada di tepi Danau Toba, Pulau Samosir, Sumatera Utara, Selasa (4/4). Sejak 2016 Danau Toba dicanangkan sebagai salah satu dari 10 kawasan strategis pariwisata nasional yang menjadi prioritas Kementerian Pariwisata untuk dikembangkan.

Adapun 10 KSPN berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 adalah Tanjung Kelayang (Bangka Belitung), Candi Borobudur (Jawa Tengah), Morotai (Maluku Utara), Pulau Komodo-Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur), Taman Nasional Wakatobi (Sulawesi Tenggara), Kepulauan Seribu (DKI Jakarta), Danau Toba (Sumatra Utara), Bromo-Tengger-Semeru (Jawa Timur), Mandalika Lombok (Nusa Tenggara Barat), dan Tanjung Lesung (Banten).

Kemudian pada 2017 lalu, juga diperkuat dengan penerbitan Perpres, pemerintah secara resmi menambahkan Mandeh (Sumatera Barat) dan Toraja (Sulawesi Selatan) ke dalam KSPN. Sehingga total KSPN yang digenjot pemerintah menjadi 12 wilayah.

Sebelumnya, Menteri Pariwisata Arief Yahya menyatakan masing-masing destinasi prioritas dalam program 10 destinasi wisata Bali Baru telah memiliki strategi pengembangan wilayah.

Arief mengatakan, salah satu persoalan yang menyebabkan kunjungan wisatawan ke Indonesia kurang optimal yakni karena masalah fasilitas wisata dan infrastruktur. Karenanya, perlahan-lahan pemerintah melakukan perbaikan dan penambahan infrastruktur seperti membangun bandara baru di Kulon Progo di Yogyakarta. Dengan adanya bandara baru di Kulon Progo, diharapkan bisa mengakomodir jumlah wisatawan lebih banyak.

Fasilitas lain yang akan ditambah pemerintah untuk menjaring wisatawan di kawasan pariwisata prioritas yaitu pembangunan sirkuit balap motor Moto GP di Mandalika. Dengan terbangunnya fasilitas itu, ditargetkan pada tahun depan Indonesia sudah bisa menyelenggarakan balap motor Moto GP di Mandalika.

Sementara untuk wisata Danau Toba, menurutnya tidak ada isu kritis terkait pengembangan kawasan wisata tersebut. Karena sudah ada bandara internasional baru yakni Bandara Sisingamangaraja XII yang diresmikan pada 2017.

(Baca: Erick Thohir: Industri Halal Berpotensi Jadi Penopang Ekonomi)

Bandara baru ini ditargetkan menjadi pintu masuk menuju destinasi wisata Danau Toba. Pemerintah mencatat, pada 2018 jumah penumpang udara yang umumnya wisatawan nusantara melalui bandara tersebut meningkat sebesar 50%.

Terakhir, untuk destinasi wisata Labuan Bajo, Arief menargetkan ada pelabuhan baru, yang terpisah dengan pelabuhan ikan. Sehingga dengan adanya penataan infrastruktur ini, destinasi wisata Labuan Bajo menjadi lebih menarik bagi wisatawan. “Tidak bersatu lagi dengan pelabuhan ikan, kami yakin pertumbuhan wisata akan naik,” katanya.

Menurutnya, devisa pariwisata tahun lalu sebesar US$ 17 miliar, meningkat dari capaian 2017 yang hanya US$ 15 miliar. Dengan strategi pembenahan dan pembangunan fasilitas wisata yang pemerintah lakukan, dia pun optimistis devisa dari sektor pariwisata mampu mengalahkan capaian devisa hasil ekspor minyak kelapa sawit dan batu bara.

Halaman:
Reporter: Rizka Gusti Anggraini
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...