Kebutuhan Gula Naik 6% Terkerek Geliat Industri Makanan dan Farmasi

Michael Reily
16 Januari 2019, 11:12
Gula kristal
Katadata/Arief Kamaludin
Pedagang tengah mengemasi gula pasir kedalam kantong plastik di pasar di kawasan Jakarta.

Sementara pada 2019, impor gula mentah yang diolah  sebagai gula rafinasi turun 12,5%  menjadi 2,8 juta ton, meski pertumbuhan industri makanan minuman diprediksi tetap tumbuh 8%. Adapun, persyaratan asal impor gula mentah berasal dari India, Thailand, Australia, dan Brazil.

(Baca: Faisal Basri Soroti Besarnya Data Impor Gula Jelang Pemilu)

Untuk mendorong peningkatan produksi gula dalam negeri, pemerintah terus menggenjot investasi industri gula terintegrasi dengan kebun untuk menekan impor. Saat ini, sudah ada tiga investor yang menyatakan komitmen investasi. “Pabrik gula terintegrasi yang selesai baru satu dari tiga yang saat ini sedang melakukan investasi,” ujarnya.

Sebelumnya, Ekonom Senior Institute for Development of Economic and Finance (Indef) Faisal Basri mengatakan disparitas harga gula internasional dengan harga produksi domestik bisa memberi celah beroperasinya para pemburu rente serta berpotensi menciptakan praktik korupsi. Hal ini cukup mengkhawatirkan, terlebih dengan tingginya volume impor gula Indonesia sepanjang 2018.

Faisal mengatakan rata-rata harga gula mentah internasional sebesar Rp 4 ribu per kilogram, jauh lebih murah daripada Harga Pembelian Pemerintah (HPP) gula yang mencapai Rp 9.700 per kilogram. "Disparitas ini merupakan penyebab praktik rente oleh pemerintah," kata dia.

Menurutnya, keputusan impor gula oleh pemerintah merupakan solusi jangka pendek untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat, terutama dalam menjaga stabilisasi harga. Namun, pemerintah tidak menyediakan solusi jangka panjang untuk pemenuhan kebutuhan dari produk domestik.

Menurutnya, ada tiga solusi yang seharusnya pemerintah lakukan. Pertama, merestrukturisasi pabrik gula. Kedua, mengintegrasikan pabrik dengan perkebunan. Terakhir, penghapusan perbedaan standar kualitas gula.

Halaman:
Reporter: Michael Reily
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...