Lanjutkan Perundingan Dagang, RI Bahas Akses Pasar ke Eropa

Michael Reily
18 Oktober 2018, 09:04
Bendera Uni Eropa
Katadata

Pemerintah yakin, perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif dengan Uni Eropa nantinya dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Sehingga ada penciptaan lapangan kerja baru dan kesempatan baru bagi UKM, alih teknologi, serta menempatkan Indonesia pada posisi lebih baik dalam mata rantai global.

Perundingan Indonesia dan Uni-Eropa CEPA diluncurkan secara resmi melalui Pernyataan Bersama di Jakarta dan Brussels pada 18 Juli 2016, yang diikuti oleh pertemuan pembuka pada 20 dan 21 September 2016 di Brussels, Belgia. Perundingan kemudian dilanjutkan di Putaran ke-2 pada bulan Januari 2017 di Bali, Putaran ke-3 pada bulan September 2017 di Brussels, Putaran ke-4 pada bulan Februari 2018 di Surakarta, dan Putaran ke-5 pada bulan Juli 2018 di Brussels.

Total perdagangan Indonesia-Uni Eropa pada tahun 2017 mencapai US$ 28,8 miliar, atau meningkat 14,7% dibandingkan tahun 2016. Alhasil, nilai investasi Uni Eropa di Indonesia pada tahun 2017 mencapai US$ 3,2 miliar, atau meningkat 16% dari tahun sebelumnya.

(Baca: Mendag Tak Puas Uni Eropa Batasi Impor Minyak Sawit Hingga 2030)

Ekspor Indonesia ke Uni-Eropa sebesar US$ 16,3 miliar dan impornya sebesar US$ 12,5 miliar. Alhasil, Indonesia surplus mencapai US$ 3,8 miliar.

Produk ekspor utama Indonesia adalah minyak kelapa sawit, alas kaki, karet alam, asam lemak monokarboksilat, serta kelapa (kopra) dan minyak kernel. Sementara, impornya adalah perangkat telepon, mesin cuci, obat-obatan, peralatan pembangkit listrik, dan kendaraan bermotor.

Halaman:
Reporter: Michael Reily
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...