Semester I, Penjualan Summarecon Baru 32% dari Target 2018
Sepanjang enam bulan pertama tahun ini, PT Summarecon Agung mencatat penjualan (marketing sales) sebesar Rp 1,15 triliun. Realisasi penjualan ini baru mencapai 32% dari target penjualan perseroan tahun ini yang dipatok Rp 3,5 triliun.
Direktur Utama PT Summarecon Agung Ardianto P Adhi masih optimistis target tahun ini bakal tercapai, meski di semester I masih rendah. Salah satu yang membuatnya yakin adalah, adanya persiapan peluncuran beberapa produk perumahan baru.
“Terutama di Summarecon Serpong, kami ada (Cluster) Symphonia yang penjualan hariannya cukup jauh,” katanya ketika ditemui di Balai Kartini, Jakarta, Selasa (31/7).
(Baca: Selain Meikarta, Beberapa Proyek Kota Baru Kepung Jawa Barat)
Marketing sales perseroan disokong penjualan unit-unit properti. Terbesar disumbang oleh Summarecon Serpong yang berkontribusi sebesar 55%, disusul Summarecon Bekasi 17%, Summarecon Kelapa Gading 11%, Summarecoon Bandung 11%, dan Summarecon Karawang 6%.
Ardianto optimistis target tahun ini bisa tercapai, lantaran bisnis yang dijalani emiten berkode saham SMRA ini terus mengikuti perkembangan pasar. Ketika keterjangkauan harga dan daya beli sedang menjadi isu utama di dunia bisnis properti, Ardianto tak ragu untuk mengejar pasar tersebut.
Dia mencontohkan produk properti yang dibangun di Karawang, Jawa Barat. Sumarecon menjual unit properti dengan harga di bawah Rp 1 miliar. Ini merupakan antisipasi Summarecon, karena bisnisnya harus tetap berjalan meski daya beli pasarnya rendah.
Selain Cluster Symphonia di Serpong dan Summarecon Karawang, pengembang properti juga akan meluncurkan Perumahan Summarecon Srimaya di Bekasi pada 4 Agustus mendatang. Perumahan ini mengalami kelebihan permintaan. Mereka menjual sebanyak 112 unit, sedangkan permintaannya mencapai 400 kali.
(Baca: REI Prediksi Penjualan Properti Naik 10% Imbas Uang Muka Longgar)