Penguatan Dolar dan Penurunan Produksi Kerek Harga Jual Telur Ayam

Michael Reily
12 Juli 2018, 09:18
Harga Telur Anjlok
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Peternak mengambil telur ayam broiler di salah satu peternakan di Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Selasa (7/3). Peternak setempat mengeluhkan harga telur ayam yang kembali mengalami penurunan selama sebulan terakhir dari Rp17.000 per kilogram menjadi Rp15.000 per kilogram, sementara harga bahan pakan, seperti jagung dan konsentrat mengalami kenaikan antara tujuh persen hingga 15 persen.

Ketua Ikatan Pedagang Pasar Tradisional Indonesia (Ikappi) Abdullah Mansuri meminta pemerintah untuk segera melakukan antisipasi terkait harga telur yang terus merangkak naik karena merupakan salah satu kebutuhan harian. Dia khawatir harga telur ayam juga bisa mencapai level tertinggi, sama  seperti harga daging ayam.

Menurut catatannya, harga telur ayam di pasar pada Lebaran lalu  Rp 25 ribu per kilogram.Berdasarkan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional, harga satu kilogram telur ayam ras pada 18 Juni 2018 Rp 25.300. Peningkatan terus terjadi sampai 11 Juli 2018 sebesar Rp 26.900.

Mansuri pun menungkapkan harga bisa mencapai Rp 40 ribu per kilogram. Saat ini, harga telur di Jakarta telah menembus Rp 29 ribu per kilogram. “Ritmenya naik terus,” ujarnya.

Menanggapi soal mahalnya harga  telur ayam, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita membenarkan bahwa salah satu penyebab naiknya harga telur adalah mahalnya pakan ternak serta suplai telur yang berkurang. Untuk smengatasi hal tersebut, pihaknya akan melakukan pembahasan dengan penjual pakan beberapa waktu ke depan. 

“Kita akan duduk bersama menanyakan tentang margin dan rantai distribusinya,” kata Enggar.

Sementara itu, Guru Besar Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB) Dwi Andreas Santosa menyatakan fenomena fluktuasi produksi tidak akan terjadi secara ekstrem. Sehingga, dia meminta pemerintah tidak perlu khawatir. Dia pun memperkirakan, harga telur akan kembali normal pada bulan depan.

Karenanya, Dwi mengatakan pemerintah menyerahkan saja semuanya pada mekanisme pasar, meskipun ada kekurangan produksi. "Biar saja supaya peternak mendapatkan keuntungan untuk menutup rugi pada Lebaran lalu,” ujarnya.

Halaman:
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...