JK Harap Penerapan Industri 4.0 Perhatikan Penyerapan Tenaga Kerja

Dimas Jarot Bayu
7 Juni 2018, 12:12
industri 4.0
ANTARA FOTO/Risky Andrianto
Pekerja menyelesaikan proses perakitan bodi mobil di pabrik PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Karawang, Jawa Barat, Kamis (29/3/2018). Toyota Manufacturing salah satu pabrik yang menerapkan industri 4.0.

Selain itu, kebutuhan dasar masyarakat juga harus tetap diperhatikan meski menerapkan revolusi industri 4.0. Kalla menilai, meski saat ini Indonesia mau menerapkan industri 4.0, diskusi mengenai bahan pangan sepeti beras masih terus bergulir.

“Antara kemajuan dan kebutuhan dasar tetap menjadi bagian dari ekonomi ini,” kata Kalla.

(Baca juga: Buruh Khawatirkan Dampak Penerapan Industri 4.0)

Untuk bisa menyeimbangkan penerapan revolusi industri 4.0 dengan berbagai kebutuhan Indonesia, Kalla menilai perlu adanya revolusi mental, terutama dari pemerintah.

Di satu sisi, perlu perubahan sikap, pengetahuan, cara bertindak sekaligus pemahaman mengimplementasikan teknologi digital termutakhir yang relevan dengan kebutuhan industri. Sehingga revolusi industri 4.0 dapat memberi hasil yang lebih baik, cepat, dan murah.

Di sisi lain, pemerintah juga tetap harus memperhatikan peranan manusia sebagai pekerja dari berbagai perubahan itu. “Kami harus menggabungkan hal-hal tersebut untuk menjadikan suatu sikap atau menjadi ciri kebangsaan kita,” kata Kalla.

Kementerian Perindustrian meluncurkan peta jalan (roadmap) industri bertajuk Making Indonesia 4.0 pada awal April lalu. Roadmap ini dibuat sebagai langkah pemerintah dalam membangun industri manufaktur yang berdaya saing global dalam percepatan implementasi industri 4.0 memasuki era digital.

Halaman:
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...