Dikenai Bea Masuk Tinggi, Ekspor Sawit ke India Mulai Melemah

Michael Reily
22 Maret 2018, 18:02
Kelapa sawit
Arief Kamaludin|KATADATA
Petani memanen buah kelapa sawit di salah satu perkebunan kelapa sawit di Desa Delima Jaya di Kecamatan Kerinci, Kabupaten Siak, Riau.

Besarnya tarif juga  mengakibatkan   harga barang-barang  berbahan baku sawit ikut meningkat. Sehingga, semakin kecil margin yang didapatkan importir, maka bisa membuat permintaan otomatis  menurun. “Meski sifatnya temporer, tapi pasar bereaksi,” kata Joko.

(baca juga  : Permintaan Empat Wilayah Melemah, Harga Sawit Anjlok)

Menanggapi permintaan pengusaha, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita  mengatakan pihaknya telah berdiskusi dengan otoritas pemerinta India. Perdagangan yang surplus ke negara tersebut membuat Indonesia harus lebih berhati-hati dalam menentukan startegi. Data BPS mencatat Indonesia mengalami surplus neraca perdagangan dengan India pada Februari 2018 sebesar US$ 1,33 miliar.

“Mengenai keberatan dan permintaan,  akan ditinjau kembali bea masuknya,” tutur Enggar.

Selain Indonesia, Malaysia juga dikabarkan telah menyampaikan keberatannya. Atas keberatan tersebut, Enggar menuturkan India akan melakukan evaluasi.

Halaman:
Reporter: Michael Reily
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...