Stok Garam Tersisa Buat 3 Pekan, Industri Mamin Terancam Setop Operasi
Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan Brahmantya Satyamurti menuturkan pihaknya telah memberi rekomendasi impor garam sebanyak 1,8 juta ton. Jumlah ini hanya akan memenuhi sekitar separuh dari total kebutuhan industri yang berdasarkan data Kementerian Perindustrian mencapai 3,7 juta ton.
Kebutuhan Garam Industri 2018
No | Jenis Industri | Kebutuhan (ton/tahun) |
1 | Petrokimia | 1780.000 |
2 | Pulp dan kertas | 708.500 |
3 | Farmasi dan Kosmetik | 6.846 |
4 | Tekstil dan Resin | 30.000 |
5 | Aneka Pangan (pengolah garam) | 535.000 |
6 | Pengeboran Minyak | 50.000 |
7 | Pengasinan Ikan | 460.000 |
8 | Pakan Ternak | 60.000 |
9 | Penyamakan Kulit | 60.000 |
10 | Sabun dan Detergen | 30.000 |
11 | Lain-lain | 50.000 |
Jumlah | 3.770.346 |
Sumber: AIPGI
Brahmantya menyatakan KKP telah memberi rekomendasi sesuai perhitungan neraca garam nasional yang pada mengacu Undang-undang (UU) Nomor 7 Perlindung Nelayan dan Petambak Garam. Sehingga, rekomendasi tidak menghitung kebutuhan perusahaan secara detail. “Kasihan petani rakyat,” tuturnya.
(Baca: DPR Usul Rapat Gabungan Usut Beda Data Impor Garam di Kementerian)
Menurutnya, produksi garam nasional bisa mencapai 1,5 juta ton serta hasil produksi petambak garam bisa memenuhi standar kebutuhan industri. Rekomendasi juga telah disampaikan kepada Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
Sementara itu industri makanan dan minuman mengklaim kebutuhan garam hanya dapat dipasok lewat impor. Alasannya kadar NaCL yang sebesar 97% dengan kadar air maksimum 0,5%. Sedangkan kebanyakan produksi lokal tak mampu memenuhi syarat garam industri tersebut.
"Kebanyakan stok yang ada di petani itu (kadar air) 4-5%, itu yang tidak bisa kami pakai. Yang bisa kami pakai itu yang hanya sebagian kecil," kata Adhi S Lukman di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Selasa (30/1).
Adhi menjelaskan, garam yang memenuhi kandungan tersebut salah satunya yang diproduksi oleh PT Garam. Ada pula beberapa garam olahan rakyat di Madura yang memenuhi kandungan tersebut. "Tapi selebihnya itu di pantai Utara Jawa itu kebanyakan tak bisa dipakai," kata Adhi.
(Baca juga: Pengusaha Makanan Sebut Mutu Garam Lokal Tak Sesuai Kebutuhan)