Pemerintah Bakal Terapkan Pengaman Atasi Serbuan Impor Baja Tiongkok

Dimas Jarot Bayu
7 Maret 2018, 16:17
Aktivitas Pabrik Pengolahan Baja dan Besi
Arief Kamaluddin | Katadata
Aktivitas pabrik baja.

"Kami monitor jangan sampai nanti industri dalam negeri terganggu dengan (kebijakan Trump) ini," kata dia.

(Baca juga: Krakatau Steel Gandeng Perusahaan Jepang Produksi Baja untuk Otomotif)

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menilai kebijakan Donald Trump soal tarif impor baja dan alumunium di AS akan membuat produk Tiongkok membanjiri pasar Indonesia. Darmin menjelaskan saat ini kapasitas industri baja Tiongkok sangat besar, ini merupakan buah dari pelaksanaan Olimpiade sebelumnya.

"Mau tidak mau, baja Tiongkok akan ke mana-mana, termasuk ke Indonesia," kata Darmin di kantornya, Jakarta, Selasa (6/3).

Dari data World Steel Association, produksi baja Tiongkok pada tahun lalu mencapai 831,7 juta metrik ton atau yang terbesar di dunia. Sedangkan di bawahnya adalah produksi baja Uni Eropa sebesar 168,7 juta metrik ton. Produksi baja Amerika Serikat sendiri hanya mencapai 81,6 juta ton. Adapun produksi Indonesia hanya mencapai 4,8 juta metrik ton.

Selama ini Tiongkok merupakan pemasok pipa besi dan baja impor bagi Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), impor pipa besi dan baja yang berasal dari Negeri Tirai Bambu mencapai 175.900 ribu ton atau sekitar 54% dari total impor seberat 325.900 ribu ton. Nilai impor tersebut mencapai US$ 143,9 juta atau sekitar Rp 1,87 triliun.

Sementara impor pipa besi dan baja terbesar kedua berasal dari Jepang dengan berat mencapai 55.900 ribu ton (17,16%) dengan nilai US$ 88,9 juta. Kemudian diikuti Singapura di urutan dengan berat 8.800 ton. Impor pipa besi dan baja Indonesia pada 2016 turun 26,54% dari tahun sebelumnya seberat 443,5 ribu ton.

Halaman:
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...