Ada Asuransi Proyek, Biaya Kereta Cepat Jakarta-Bandung Membengkak

Dimas Jarot Bayu
20 Februari 2018, 19:17
Kereta cepat
ANTARA FOTO/Novrian Arbi
Area proyek konstruksi kereta cepat Jakarta-Bandung di kawasan perkebunan Walini Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung Barat, Jumat (17/3/2017).

(Baca: Tiongkok Baru Setor Rp 2 Triliun untuk Kereta Cepat Jakarta-Bandung)

Chairman PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI), Sahala Lumban Gaol mengatakan, pihaknya terus berkoordinasi dengan CDB untuk memenuhi persyaratan pencairan pinjaman. Dia menargetkan pada Maret 2018 pinjaman CDB senilai US$ 500 juta akan cair.

"Persyaratan itu juga dievaluasi CDB, kemudian komunikasi bolak-balik dan negosiasi dengan mereka. Untuk itu butuh waktu, tapi sebagian besar dari persyaratan sudah (disetujui)," kata Sahala.

Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan menilai penambahan nilai investasi proyek kereta cepat Jakarta-Bandung tak perlu dipermasalahkan. Justru yang terpenting adalah bagaimana Indonesia mampu mengembalikan pinjaman tersebut selama masa konsesi atau dalam jangka waktu 50 tahun ke depan.

"Tapi kalau menurut saya, dalam 30 tahun ke depan Jawa sudah berubah. Jadi jangan hanya melihat 5-10 tahun saja, lihat juga 20-30 tahun ke depan," kata Luhut.

Sebelumnya Luhut mengatakan kemungkinan pengoperasian kereta cepat Jakarta-Bandung akan mundur hingga 2024 mendatang. Awalnya, pemerintah telah menargetkan pembangunan kereta ini akan rampung pada 2020.

Pemerintah juga mempertimbangkan rute Kereta Cepat Jakarta-Bandung bakal diperpanjang hingga Yogyakarta dan Solo. Opsi perpanjangan rute tersebut terbuka lantaran kereta memiliki kecepatan rata-rata 300 kilometer per jam sehingga layak menempuh jarak lebih panjang.

Halaman:
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...