Jokowi Resmikan Tol Surabaya-Mojokerto Sambil Jajal Mobil Listrik
Presiden Joko Widodo (Jokowi) melanjutkan kunjungan kerjanya ke enam provinsi dalam sepekan. Setelah dari Yogyakarta, Jokowi menuju kota Surabaya, Jawa Timur untuk melakukan dua hal sekaligus, meresmikan tol Surabaya-Mojokerto (Sumo) sambil menjajal mobil listrik karya anak bangsa.
Adapun proyek tol Surabaya-Mojokerto yang diresmikan adalah seksi IB, II, dan III ruas Sepanjang-Krian dengan total panjang 15,47 kilometer. Tol ini merupakan bagian akhir dari ruas Surabaya-Mojokerto dengan total panjangnya 34 kilometer. (Baca: Akhir Tahun Jokowi Resmikan Dua Proyek Infrastruktur)
Peresmian dilakukan di gerbang tol Warugunung, Kota Surabaya, Jawa Timur. Dalam peresmian tersebut, Jokowi mengatakan tol ini merupakan bagian dari tol Trans Jawa yang menghubungkan Merak - Banyuwangi dan harus diselesaikan pada 2019 nanti.
"Tanpa alasan, harus selesai 2019," kata Jokowi dalam keterangan situs Sekretariat Kabinet, Rabu (20/19).
Jokowi juga menjelaskan total panjang Trans Jawa mencapai 1.167 kilometer. Dari panjang tersebut, 561 kilometer sudah beroperasi, 433 kilometer sedang konstruksi, dan 173 kilometer masuk tahap persiapan.
"Di Jawa Timur ternyata paling panjang, 268 kilometer," katanya. (Baca: Jajal Tol Soroja, Jokowi Menumpang Bus Persib)
Jokowi kembali mengulangi pernyataannya bahwa jalan tol ini harus dikebut untuk meningkatkan daya saing. Namun, di sisi lain Badan Usaha Milik Negara juga harus mencari skema pendanaan jalan tol yang tidak memberatkan negara.
"Jangan sekali-sekali bergantung Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara terus," katanya.
Dalam peresmian ini, Jokowi menjajal tol tersebut menggunakan mobil listrik buatan Institut Teknologi Sepuluh November. Mobil listrik model hatchback berwarna merah ini dinamakan Ezzy II dan menggunakan tenaga baterai 20 KWh.
Dia mengakui mobil listrik karya mahasiswa Indonesia ini masih ada kekurangan, tapi hal ini dirasa sangat wajar. Usai menjajal mobil listrik ini, Jokowi menjanjikan akan terus mengejar pengembangan mobil listrik.
"Perlu waktu 40 hingga 50 tahun untuk (mobil listrik ini) menuju standar bisa masuk pasar," katanya. (Baca: Toyota Butuh Infrastruktur dan Regulasi Mobil Listrik di Indonesia)