Surplus Perdagangan Menciut Akibat Lonjakan Impor Minyak Mentah

Ameidyo Daud Nasution
15 November 2017, 14:26
Pelabuhan ekspor
Arief Kamaludin | Katadata

"Untuk impor 75,8% impor kita merupakan impor bahan baku untuk industri," kata Suhariyanto.

Tiongkok masih menyumbang impor paling besar pada Oktober yakni sebesar US$ 3,1 miliar. Perdagangan Indonesia dengan Tiongkok pada bulan lalu tercatat defisit sebesar US$ 836,8 juta. Negara pengimpor besar lainnya adalah Jepang dengan impor senilai US$ 1,4 miliar. (Baca juga:  ASEAN – Jepang Sepakati Protokol perlindungan Investasi)

"Sedangkan surplus kita dari India, Amerika Serikat, serta Belanda," ujar Suhariyanto.

Sedangkan menurut asal provinsinya, Jawa Barat menjadi penyumbang ekspor terbesar dengan nilai US$ 24,1 miliar disusul dengan Jawa Timur senilai US$ 15,1 miliar, Kalimantan Timur senilai US$ 14,4 miliar, serta Riau dengan nilai US$ 13,3 miliar.

"Kalau Jawa Barat ditopang kendaraan serta mesin dan peralatan listrik. Kalau Kalimantan Timur itu batubara dan Crude Palm Oil (CPO)," kata Suhariyanto.

Halaman:
Reporter: Ameidyo Daud Nasution
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...