Masyarakat Pilih Belanja di Minimarket, Penjualan Hypermarket Tertahan

Image title
Oleh Yudi S.A.
15 Agustus 2017, 18:00
Toko ritel
Arief Kamaludin | Katadata

Pengumpulan data dilakukan melalui point of sale electronic dari mesin pemindai (scanner) yang ada di kasir pada gerai-gerai retail. Untuk negara-negara berkembang, dimana fasilitas point of sale belum digunakan, Nielsen menerjunkan auditor lapangan untuk mengumpulkan data penjualan.

(Baca: Kuartal II, Penjualan Alfamart, Hero, Indomaret, Hypermart Naik 20%)

Laporan "Indonesia - FMCG & Retail Update" juga menemukan bahwa provinsi-provinsi di Pulau Kalimantan, Jawa Barat dan Sumatera Selatan mencatatkan pertumbuhan penjualan yang lebih tinggi dan di atas provinsi lain. Hal ini didorong oleh mulai membaiknya harga komoditas yang menjadi andalan di beberapa provinsi tersebut.

Mayoritas tambang batu bara di Indonesia berlokasi di Kalimantan, sementara Jawa Barat memiliki komoditi unggulan, antara lain tebu dan kelapa. Adapun, Sumatera Selatan memiliki karet dan kelapa sawit.

Salah satu pemain utama di sektor retail modern adalah PT Indomarco Prismatama, yang memiliki waralaba Indomaret sebanyak 14 ribu gerai. Perusahaan milik Grup Salim ini bersaing ketat dengan lebih dari 10 ribu gerai Alfamart yang dimiliki oleh PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk.

Harga saham PT Indoritel Makmur Internasional Tbk yang merupakan induk usaha Indomarco, naik 2,44% menjadi Rp 2.100 per saham pada Selasa (15/8) di Bursa Efek Indonesia. Sedangkan harga saham Sumber Alfaria turun 0,73% menjadi Rp 680 per saham.

Halaman:
Editor: Yura Syahrul
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...