MRT Jakarta Ajukan Proposal sebagai Pengelola Utama Kawasan Stasiun

Dimas Jarot Bayu
6 Juli 2017, 10:20
Pembangunan MRT
Arief Kamaludin|KATADATA
Pekerja mengerjakan proyek pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) di Jakarta.

Agung menuturkan, kedua lokasi mendapat prioritas karena memiliki banyak persimpangan dengan moda transportasi lain dan menjadi titik kumpul dengan penumpang MRT terbanyak.

"Di Dukuh Atas karena banyak intersection dengan moda lain. Kalau di Lebak Bulus karena di situ ada titik kumpul besar," kata Agung.

MRT Jakarta saat ini telah menggandeng dua konsultan dalam rencana pengembangan TOD di jalur MRT fase I. Keduanya, yakni Skidmore, Owings & Merrill LLP dan PDW Partner.

Koridor Timur Barat

Saat ini pembangunan jalur dan stasiun MRT fase I mencapai  74,89 persen dan ditargetkan dapat beroperasi Maret 2019. Selanjutnya, MRT Jakarta akan berfokus pada pengembangan jalur mass rapid transit untuk koridor Timur - Barat di rute Kembangan – Menteng sepanjang 27 kilometer.

Fokus pengembangan jalur ini sesuai arahan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan.

William mengatakan, pengembangan jalur MRT rute Kembangan - Menteng tersebut akan dilaksanakan mulai 2020 mendatang. Studi kelayakan pembangunan tengah dipersiapkan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).

(Baca: Kemenhub Ingin Kembangkan Transportasi Kanal dan MRT Jakarta)

Luhut mengatakan, pengembangan proyek itu diperkirakan memakan biaya sebesar 3,9 miliar dollar AS. Untuk itu, dia meminta agar pendanaan proyek tersebut tidak dilimpahkan langsung ke pemerintah.

Selain rute tersebut, saat ini PT MRT Jakarta tengah mempersiapkan pembangunan jalur MRT fase 2 rute Bundaran HI - Kampung Bandan. Pembangunan konstruksi fase 2 akan dimulai pada Oktober 2018, setelah proyek jalur MRT fase 1 selesai.

Halaman:
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...