Susi Larang Cantrang Sejak 2015, Mengapa Sekarang Masih Ribut?

Image title
29 April 2017, 09:00
Tangkapan Ikan Menurun Drastis
ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Nelayan tradisional menarik jaring menggunakan jaring "ered" di Pantai Timur, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Selasa (14/3). Cuaca tidak menentu disertai angin kencang dan hujan deras menyebabkan hasil tangkapan ikan menurun, dari biasanya mendap

(Baca juga: Pengusaha Desak Susi Batalkan Larangan Penggunaan Cantrang)

“Kita cuma pergantian alat tangkap. Tujuannya jangan sampai terjadi seperti Bagan Siapi-api (yang) dulunya surga ikan, akibat ekspoitasi jadi mati,” kata Susi.

Ia pun berpesan agar isu masa depan kelautan Indonesia tidak dijadikan alat politik. “Jangan hanya karena keserakahan, kerakusan untuk mengeruk sebanyak-banyaknya laut, ikannya diambil semua,” ujarnya.

Protes soal larangan cantrang memang telah beberapa kali bergulir. Dua hari terakhir, suara protes itu datang dari Ketua Asosiasi Budidaya Ikan Laut Indonesia (Abilindo) Wayan Sudja dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar. Sebelumnya, Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Kelautan dan Perikanan Yugi Prayanto pun bersikap kontra terhadap regulasi Menteri Susi.

(Baca juga: Ketemu Luhut, Pengusaha Ikan Minta Menteri Susi Rombak Aturan)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun berencana mengevaluasi larangan cantrang. "Nanti saya akan undang langsung Menteri KKP, " kata Jokowi usai meresmikan dimulainya pembangunan rumah susun bagi pekerja ,di Kota Tangerang Selatan, Kamis (27/4) lalu.

Halaman:
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...