Modal Tapera Digodok, Pekerja Bisa Lebih Cepat Punya Rumah

Ameidyo Daud Nasution
5 April 2017, 10:47
Pameran Properti
Agung Samosir|KATADATA

Selain itu, pemerintah juga membahas kebutuhan tenaga kerja BP Tapera dan nasib pekerja Bapertarun sebanyak 68 orang. "Ini juga dibahas, apakah lebih sedikit atau lebih banyak (yang diperlukan)," kata Sri Mulyani.

Di sisi lain, Basuki menilai BP Tapera merupakan salah satu solusi bagi kaum pekerja, khususnya para generasi milenial untuk memiliki rumah. Para pekerja secara otomatis menjadi peserta Tapera sehingga lebih mudah membeli rumah secara mencicil.

(Baca: Diprotes Pengusaha, Pemerintah Buka Peluang Iuran Tapera Diubah)

Basuki juga membuka kemungkinan mempercepat waktu para pekerja untuk mendapatkan rumah. Dengan iuran Tapera maka hanya dalam rentang satu tahun bekerja maka masyarakat dapat memanfaatkan dana ini untuk memulai cicilan rumah. "Kami perpendek, kalau biasanya lima tahun bekerja dulu (baru bisa mulai mencicil rumah," ujarnya.

Seperti diketahui, pada awal 2016 lalu, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) telah mengesahkan UU Tapera. Beleid ini diharapkan bisa menjawab permasalahan kebutuhan rumah bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).

Sebagai gambaran, saat ini masyarakat berpenghasilan menengah membutuhkan 800 ribu rumah per tahun. Jumlah ini belum termasuk kebutuhan rumah bagi MBR. Sementara pemerintah hanya sanggup menyediakan 300 ribu hingga 500 ribu rumah per tahun.

Sesuai namanya, para pekerja dan pemberi kerja nantinya akan urunan iuran Tapera, layaknya iuran BPJS Ketenakerjaan. Iurannya 3 persen dari total upah yang diterima seorang pekerja. Dari 3 persen, sebagian ditanggung pengusaha atau perusahaan pemberi kerja, sementara sebagian lagi oleh pekerja. Dengan begitu, pekerja bisa membeli rumah dengan biaya lebih ringan.

Halaman:
Editor: Yura Syahrul
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...