Indonesia - Arab Saudi Kaji Kemungkinan Perdagangan Bebas

Pingit Aria
2 Maret 2017, 20:01
raja salman
Rusman/Biro Set Pres
Presiden Joko Widodo menerima Raja Salman dari Arab Saudi di Istana Bogor, Jawa Barat, Rabu, (01/02).

"Banyak peluang yang bisa kita kerja sama dengan Arab Saudi di beberapa sektor, seperti halnya infrastruktur, industri manufaktur, pariwisata, pembangkit listrik dan energi baru terbarukan," kata Rosan.

(Baca juga: Raja Salman Pastikan Keterlibatan Saudi Aramco di Kilang Cilacap)

Di sisi lain, Vice Chairman of the Council of Saudi Arabia Chamber of Commerce and Industry Showimy A Aldossari mengungkapkan bahwa perdagangan kedua negara selama ini terkendala oleh hambatan tarif dan non tarif. Selain itu, transportasi barang juga masih terkendala oleh kurangnya pelayaran secara regular antar kedua negara.

“Terutama hambatan kedua negara adalah kurangnya informasi mengenai peluang bisnis yang ada di kedua negara,” katanya.

Berdasarkan data BPS, nilai total perdagangan nonmigas Indonesia-Arab Saudi pada 2016 mencapai US$ 4,05 miliar. Di mana, Indonesia mengalami defisit sebesar US$ 1,39 miliar.

(Baca juga: Dana Saudi Rp 13,3 Triliun dalam 11 Kesepakatan Jokowi - Raja Salman)

Sepanjang tahun lalu, Indonesia hanya mengekspor produk nonmigas sebesar US$ 1,33 miliar ke Arab Saudi. Sementara, impor kita terdiri dari US$ 2,02 miliar produk migas dan US$ 705 juta nonmigas.

Halaman:
Reporter: Muhammad Firman
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...